MODUL AJAR
INFORMASI UMUM |
|
A. IDENTITAS |
|
Nama Sekolah |
: SMKN 3 PROBOLINGGO |
Program Keahlian |
: Semua Program Keahlian |
Mata Pelajaran |
: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti |
Kelas / Semester |
: XII / 5 |
Tahun Pelajaran |
: 2024/2025 |
Alokasi Waktu |
: 3 JP |
Fase |
: F |
Elemen |
: Al Qur an dan Hadits |
Capaian Pembelajaran |
Pada akhir Fase F, Peserta didik dapat Peserta didik memahami ayat Al-Qur’an dan hadis tentangpentingnya berpikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi,memelihara kehidupan manusia, dan moderasi beragama. hikmah wujud cinta tanah air dan moderasi beragama.
|
Kompetensi Awal |
: 1. Melafalkan dengan fashih dan mengidentifikasi tajwid pada bacaan surat al Baqarah/2: 155 dan 156, surat Ibrahim/14: 9, surat al Qashash/28: 85 dan surat al Baqarah/2: 143 2. menganalisis sikap yang harus dimiliki ketika tertimpa musibah dan ujian, menganalisis manfaat hikmah dibalik musibah dan ujian serta mengambil hikmah wujud cinta tanah air dan moderasi beragama.
|
Profil Pelajar Pancasila |
: 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,dan berakhlak mulia 2. Mandiri 3. Bernalar Kritis 4. Kreatif
|
Sarana dan Prasarana |
: Leptop, LCD Projektor, Alat tulis,buku PAI pegangan guru dan siawa, HP dan media lainnya.
|
Target/Jumlah Peserta Didik |
: 322 orang (Siswa Reguler) |
B. KOMPETENSI INTI |
|
Tujuan Pembelajaran |
: 1.Mampu melafalkan dengan fashih bacaan surat al Baqarah/2: 155 dan 156, surat Ibrahim/14: 9, surat al Qashash/28: 85 dan surat al Baqarah/2: 143 serta hadits terkait 2.Mampu mengidentifikasi bacaan tajwid dalam surat al Baqarah/2: 155 dan 156, surat Ibrahim/14: 9, surat al Qashash/28: 85 dan surat al Baqarah/2: 143 3.Mampu mengartikan perkata dan menerjemahkan surat al Baqarah/2: 155 dan 156, surat Ibrahim/14: 9, surat al Qashash/28: 85 dan surat al Baqarah/2: 143 4.Mampu menganalisis manfaat hikmah dibalik musibah dan ujian serta mengambil hikmah wujud cinta tanah air dan moderasi beragama |
Pemahaman Bermakna (berkaitan dengan kompetensi keahlian atau produk yang dibuat atau kehidupan sehati-hari) |
: Apakah anda sudah bisa membaca al-quran : Apakah anda sering membaca al-qur’an |
Pertanyaan Pemantik |
: a.Sebutkan apa saja yang anda pahami/ ketahui tentang ilmu tajwid ? b.Kenapa orang yang membaca al-qur’an diwajibkan menggunakan ilmu tajwid ? |
Model Pembelajaran |
: Project Based Learning |
Kegiatan Pembelajaran |
|
Kegiatan Pendahuluan : 1) Salah satu siswa secara mandiri memimpin doa bersama untuk memulai aktivitas 2) Guru menyapa siswa dan melakukan pemeriksaan kehadiran 3) Guru menyampaikan kesepakatan di kelas 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
|
Kegiatan Inti :
Fase 1 : Stimulation (Pemberian Rangsangan) · Guru menayangkan materi yang akan di diskusikan oleh siswa · Siswa menggali informasi tentang materi tersebut dari tayangan yang ditampilkan
Fase 2 : Problem Statement (Identifikasi Masalah) · Siswa dibagi dalam 4 kelompok, yang terdiri dari 5 - 6 siswa yang heterogen ditinjau dari aspek tingkat kemampuan, gender, dan sosial budaya. Dan guru membagikan lembar kerja siswa pada setiap kelompok. · Kelompok 1 : diskusi mengidentifikasi bacaan tajwid dalam surat al Baqarah/2: 155 dan 156, surat Ibrahim/14: 9, surat al Qashash/28: 85 dan surat al Baqarah/2: 143, kelompok 2 : diskusi mengartikan perkata dan menterjemahkan surat al Baqarah/2: 155 dan 156, surat Ibrahim/14: 9, surat al Qashash/28: 85 dan surat al Baqarah/2: 143, kelompok 3 diskusi menganalisis manfaat hikmah dibalik musibah dan ujian , kelompok 4 diskusi menganalisis mengambil hikmah wujud cinta tanah air dan moderasi beragama
Fase 3 : Data Collection (Pengumpulan Data) · Guru meminta setiap siswa dalam kelompok untuk mempelajari dan memahami serta berdiskusi bagaimana cara memecahkan soal yang ada di LK (tanggung jawab, kerjasama).
Fase 4 : Data Processing (Pengolahan Data) · Pada saat siswa dalam kelompok melakukan pengamatan, guru memantau aktivitas siswa dan memberikan bantuan apabila diperlukan. · Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan menjelaskan materi tersebut ke teman-temanya kemudian lanjut kelompok berikutnya(tanggung jawab)
Fase 5 : Verification (Pembuktian) · Guru dan siswa bersama-sama melakukan penilaian terhadap apa yang dipresentasikan · Siswa yang lain memberikan tanggapan. (menghargai pendapat orang lain)
Fase 6 : Generalization (Menarik Kesimpulan) · Siswa mengkomunikasikan kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan materi di atas · Guru memberikan reward kepada siswa saat presentasi dan aktif serta memberikan semangat kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam belajar Kegiatan Penutup : · Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa · Bersama-sama dengan siswa, guru merefleksi hasil diskusi sehingga diperoleh kesimpulan yang benar. Siswa menuliskan pengalaman baru yang didapatkan hari ini pada buku catatan kerja bangku · Secara mandiri, siswa memimpin doa bersama setelah selesai pembelajaran |
||
Assemen |
|
Diagnostik : kemampuan awal, gaya belajar |
v |
Formatif : diskusi, pemgamatan, penugasan |
|
v |
Sumatif : Tes tulis, |
|
Pengayaan dan Remideal |
: |
· Program pengayaan diberikan sesuai dengan capaian pembelajaran atau tujuan pembelajaran yang telah dipelajari, dapat berupa penguatan kompetensi ataupun pengembangan kompetensi. · Program remedial diberikan tugas atau perlakuan secara khusus yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran regular.
|
C. LAMPIRAN |
Lembar Kerja, Form Penilaian dan Kriteria Penilaian Video |
Bahan Bacaan (handout, acuan standarisasi; link video, dll) : - lampiran materi |
Instrumen Penilaian tes 1. Kisi2 2. Soal 3. Kunci 4. Rubrik penilaian |
Glosarium : 1. Bala’, cobaab, ujian, bencana yang datang dari Allah Swt, kepada orang yang beriman 2. Musibah, kejadian(peristiwa) menyedihkan (malapetaka) yang menimpa manusia yang dapat menjadi peringatan kepada manusia agar sadar diri dan kembali ke jalan yang diridhoi Allah Swt 3. Tanah air, tanah tumpah darah; ibu pertiwi 4. Moderasi, pengurangan kekerasan; penghindaran keekstriman 5. Nasionalisme, paham (ajaran) untukmencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan, kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama sama mencapai, mempertahankan dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan |
Daftar Pustaka : Departemen Agama RI, Al Qur an dan terjemahannya Juz 1 Juz 30, 1989. Mahkota. Surabaya. Thoha ‘Aasyur, 1979. 301 Hadits Pilihan ( Imam Bukhari, Imam Muslim ). Pustaka Amani. Jakarta Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Kelas XII, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2022 Qur an.com
|
|
MODUL AJAR
Teknik : Non Tes Bentuk Instrumen : Rubrik Penilaian dan penugasan
Rubrik Penilaian
A. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 1
B. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 2
C. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 3
D. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari tentang indahnya kehidupan bermakna )hakikat iman, islam dan ihsan, manfaat ilmu kalam serta karakter insan kamil Disini saya bagi kelompok menjadi 4 : Kelompok 1: Mengidentifikasi dalil dalil terkait iman, islam dan ihsan serta ilmu kalam Kelompok 2: Mengklasifikasi makna iman, islam dan ihsan serta manfaat ilmu kalam Kelompok 3: Mendemostrasikan contoh perilaku iman, islam dan ihsan Kelompok 4: Menganalisis karakter dalam mencapai insan kamil
Kalian diminta untuk melakukan studi pustaka ataupun browshing materi di internet untuk menyelesaikan masalah ini secara berkelompok. Selamat mengerjakan
a. Kelompok 1 Mengidentifikasi dalil dalil terkait iman, islam dan ihsan serta ilmu kalam b. Kelompok 2 Mengklasifikasi makna iman, islam dan ihsan serta manfaat ilmu kalam c. Kelompok 3 Mendemostrasikan contoh perilaku iman, islam, dan ihsan d. Kelompok 4 Menganalisis karakter dalam mencapai insan kamil
MATERI PEMBELAJARAN
A. Hakikat Iman Iman artinya keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan tampa ada keraguan sedikitpun. Iman dalam agama Islam artinya meyakini adanya wujud Allah Swt. kitab kitabNya, rasul rasulNya, hari terjadinya kiamat serta qada’ dan qadar Allah Swt Keimanan tidak terpisah dari amal, karena amal merupakan buah keimanan dan salah satu indikasi yang terlihat oleh manusia. Karena itu Allah Swt.menyebut iman dan amal shaleh secara beriringan di dalam QS. Al Anfal ayat 2 sampai 4: ﺍﻧﻤﺎﺍﻠﻤﺆﻤﻧﻮﻦﺍﻠﺬﻴﻦﺍﺬﺍﺬﻜﺮﺍﻠﻠﻪﻮﺠﻠﺖﻗﻠﻮﺒﻬﻢﻮﺍﺬﺍﺘﻠﻴﺖﻋﻠﻴﻬﻢﺍﻴﺘﻪﺰﺍﺬﺘﻬﻢ ﺍﻴﻤﺎﻨﺎﻮﻋﻠﻰﺭﺒﻬﻢﻴﺘﻮﻜﻠﻮﻦﺍﻠﺬﻴﻦﻴﻗﻴﻤﻮﻦﺍﻠﺼﻠﻮﺓﻮﻤﻤﺎﺮﺰﻗﻨﻬﻢﻴﻨﻓﻗﻮﻦﺍﻮﻠﺌﻚﻫﻢﺍﻠﻤﺆﻤﻨﻮﻦﺤﻗﺎﻠﻬﻢﺪﺮﺠﺖﻋﻨﺪﺮﺒﻬﻢﻮﻤﻐﻓﺮﺓﻮﺮﺰﻖﻜﺮﻴﻢ Artinya:” Sesungguhnya orang orang yang beriman itu adalah mereka yang jika di sebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang orang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang orang yang beriman dengan sebenar benarnya.” (al Anfal: 2 4)
Jika iman adalah suatu keadaan seseoorang yang bersifat dinamis maka disuatu saat akan didapati bertambh dan berkurangnya iman seseorang. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw sebagai berikut: ﺜﻼﺚﻤﻦﻜﻦﻓﻴﻪﻮﺠﺪﺒﻬﻦﺤﻼﻮﺓﺍﻻﻴﻤﺎﻦﻤﻦﻜﺎﻦﺍﻠﻠﻪﻮﺮﺴﻮﻠﻪﺍﺤﺐﺇﻠﻴﻪﻤﻤﺎ ﺴﻮﺍﻫﻤﺎﻮﺍﻦﻴﺤﺐﺍﻠﻤﺮﺀﻻﻴﺤﺒﻪﺇﻻﻠﻠﻪﻮﺍﻦﻴﻜﺮﻩﺍﻦﻴﻌﻮﺪﻓﻲﺍﻠﻜﻓﺮﺒﻌﺪﺍﻦﺍﻨﻗﺬﻩ ﺍﻠﻠﻪﻤﻨﻪﻜﻤﺎﻴﻜﺮﻩﺍﻦﻴﻗﺬﻒﻓﻲﺍﻠﻨﺎﺮ Artinya:”Tiga perkara yang apabila terdapat dalam diri seseorang, maka ia akan merasakan manisnya Iman. Menjadikan Allah RasulNya lebih dicintainya melebihi dari selain keduanya, mencintai seseorang yang tidak dicintainya melainkan karena Allah, membenci dirinya kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia kembali dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari Muslim)
Iman pada dasarnya adalah keyakinan dan kesadaran dalam hati, sehingga iman mempunyai tiga kriteria sifatnya: 1) Iman bersifat abstrak artinya tidak dapat diukur kadar keimanan seseorang karena berada dalam hati, hanya Allah Swt.yang Maha mengetahui yang dapat mengetahui isi hati seseorang. 2) Iman bersifat fluktuatif artinya naik turun, bertambah dan berkurang. Dalam bahasa arab hati dinamai qalb yang artinya bolak balik dan tidak tetap dalam satu kondisi, sehingga karakter dasar hati adalah berubah ubah, hati kadang senang, sedih, marah, rindu, cinta dan benci. 3) Iman itu mempunyai tingkatan, artinya tingkat dan kadar keimanan dalam hati orang beriman itu berbeda dan tidak sama, ada yang kuat, ada yang sedang dan ada yang lemah imannya.
B. Hakikat Islam Islam adalah agama Allah Swt.yang diwahyukan kepada para Rasul untuk membimbing manusia dari satu generasi kegenerasi sebagai petunjuk bagi manusia untuk kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Siapa saja yang menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah Swt.maka ia seorang muslim yang digambarkan oleh Allah Swt.dalam firmanNya: ﺍﻦﺍﻠﺪﻴﻦﻋﻨﺪﺍﻠﻠﻪﺍﻻﺴﻼﻢﻭﻤﺎﺍﺨﺘﻠﻒﺍﻠﺬﻴﻦﺍﻭﺗﻭﺍﺍﻠﻜﺗﺐﺍﻻﻤﻦﺒﻌﺪﻤﺎﺠﺎﺀﻫﻢ ﺍﻠﻌﻠﻢﺒﻐﻳﺎﺒﻳﻨﻬﻢﻮﻤﻦﻳﻜﻓﺮﺒﺂﻳﺎﺖﺍﻠﻠﻪﻓﺎﻦﺍﻠﻠﻪﺴﺮﻳﻊﺍﻠﺤﺴﺎﺐ Artinya:”Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian diantara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat ayat Allah maka sungguh Allah sangat cepat perhitunganNya.” ( ali Imran: 19 ), dan “Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” ( ali Imran: 85 )
Islam sebagai agama tidak dapat terlepas dari adanya unsur unsur pembentuknya berupa rukun Islam, yaitu: 1) Membaca dua kalimat syahadat 2) Mendirikan shalat lima waktu 3) Menunaikan zakat 4) Puasa ramadhan 5) Haji ke Baitullah jika mampu
C. Hakikat Ihsan Ihsan adalah isim masdar dari asal kata ahsan yuhsin ihsan yang mempunyai arti menjadikan sesuatu lebih baik/berbuat kebaikan. Secara terminologi ihsan berarti kesadaran yang sedalam dalamnya bahwa allah Swt.senantiasa hadir atau bersama manusia dimanapun berada. Orang yang berbuat ihsan disebut muhsin, ini mengandung arti bahwa orang yang berbuat baik. Dengan demikian akhlak dan ihsan adalah dua pranata yang berada pada suatu sistem yang lebih besar yang di sebut akhlakul karimah. Diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ketika nabi ditanya mengenai ihsan oleh malaikat Jibril dan nabi menjawab:
ﺍﻦﺗﻌﺒﺪﺍﻠﻠﻪﻜﺎﻨﻚﺗﺮﺍﻩﻓﺈﻦﻠﻡﺗﻜﻦﺗﺮﺍﻩﻓﺈﻧﻪﻴﺮﺍﻚ...
Artinya:” Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah olah engkau melihatNya. Tapi jika engkau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Allah melihatmu...”
Ihsan terbagi menjadi dua macama: 1) Ihsan dalam beribadah kepada Allah Swt 2) Ihsan kepada semua pemberian Allah Swt
Iman, Islam, dan ihsan saling terkait. Menurut Syaikh Nawawi Banten dalam Syarah Qathrul Ghaits hakikat iman adalah seseorang hendaknya membenarkan dan menyatakan beriman kepada Allah SWT, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk dari Allah SWT. Sebab keimanan secara etimologi itu berarti pembenaran. Menurut Syaikh Nawawi Banten dalam Bahzatul Wasail, keimanan secara terminologi adalah membenarkan semua yang dibawa oleh Nabi SAW berasal dari Allah SWT seperti beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk dari Allah SWT. Mengingkari salah satunya dihukumi kufur. Spektrum makna iman terungkap dalam sejumlah ayat dalam al-Qur’an. Pertama, iman itu membuat seseorang berada dalam kebenaran. Allah SWT berfirman, “Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. al-Baqarah/2: 186). Kedua, beriman berarti mengharap rahmat (kasih dan sayang) Allah SWT. Terkait dengan hal ini Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. al-Baqarah/2: 218). Ketiga, iman adalah kekuatan ketika merasa lemah dan penglipur lara di saat bersedih. Hal ini seperti diungkapkan Allah SWT dalam al-Qur’an, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran/3: 139). Dalam pandangan Syaikh Nawawi Banten, seperti dikutip dalam karyanya Qaimuth Thughyan, iman itu memiliki tujuh puluh tujuh cabang. Hal ini berdasar Sabda Nabi SAW, “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh tujuh cabang. Cabang paling utama adalah La ilaha Illallah dan yang terendah adalah menyingkirkan bahaya di jalan” (HR. Bukhari). Namun, bagi Syaikh Nawawi Banten dalam Syarah Qathrul Ghaits, ada dua kondisi dimana keimanan tidak diakui. Pertama, ketika seseorang mengucapkan, “Aku beriman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan takdir yang baik maupun yang buruk dari Allah SWT” pada saat masih kecil dan belum sepenuhnya dipahami. Kedua, keimanan seseorang saat sakaratul maut. Alasannya, karena ia tidak dapat melaksaakan perintah syariat dimana ia masih memiliki waktu luang. Pada saat sakaratul maut seseorang sudah dapat melihat tempat kembalinya. Surga bagi orang yang beriman dan neraka bagi orang yang kafir. Jadi sangat logis kalau keimanan itu tidak diterima. Nabi SAW bersabda, seperti dikutip Syaikh Nawawi Banten dalam Syarah Qathrul Ghaits, “Sesungguhnya seseorang tidak akan mati sampai ia melihat tempat kembalinya di surga atau di neraka”. Dalam hadits Imam Turmudzi, Nabi SAW bersabda, “Tobat seorang mukmin aka diterima sepanjang (ruhnya) belum sampai tenggorokan. Dalam hadits yang bersumber dari Umar bin Khaththab, terungkap bahwa ketika Nabi SAW berbicara tentang Islam, beliau juga berbicara tentang iman dan juga ihsan. Artinya Iman, Islam, dan ihsan adalah satu paket yang tak dapat dipisah-pisahkan. Ketiganya harus tertancap kuat pada lisan, hati sanubari, dan diamalkan oleh sekujur badan seorang muslim. Umar bin Khaththab berkata, “Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam”. Rasulullah menjawab,”Islam adalah engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya”. Laki-laki itu berkata,”Engkau benar”. Kami pun heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya. Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasulNya, hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk”. Dia berkata, “Engkau benar”. Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi SAW menjawab, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu”. Laki-laki itu bertanyalagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya”. Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab, ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan anak tuannya. Jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin tak berpunya) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi”. Kemudian laki-laki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab,”Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian” (HR. Muslim). Hadits ini merangkum Islam, iman, dan ihsan. Di dalam al-Qur’an, Islam adalah agama umat Nabi Muhammad yang diridhai, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. al-Maidah/5: 3). Maksud kata “ridha”, menurut pengarang Tafsir Jalalain adalah Allah SWT “memilih” Islam. Senada dengan ayat di atas, Allah SWT juga berfirman, “Sesungguhnya agama (yang diridahi) di sisi Allah adalah Islam” (QS. Ali Imran/3: 19). Menurut pengarang Tafsir Jalalain yang dimaksud dengan Islam dalam ayat ini adalah syariah (hukum-hukum Allah SWT) yang dibawa oleh para rasul dan dibina atas dasar tauhid yang lurus. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali Imran/3: 19). Dikatakan merugi, ungkap pengarang Tafsir Jalalain, karena tempat tinggalnya neraka untuk selama-lamanya. Bila ayat-ayat al-Qur’an dieksplorasi dan dipelajari, maka secara lebih rinci, dapat dipahami bahwa makna Islam itu ada tiga. Pertama, Islam berarti ketaatan. Hal ini sesuai firman Allah SWT, “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran” (QS. al-Jinn/72: 14). Kedua, Islam itu berarti berserah diri, seperti firman Allah SWT, “(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS. al-Baqarah/2: 112). Ketiga, Islam itu adalah tunduk patuh. Allah SWT berfirman, ”Katakanlah (Ya Muhammad), “Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku. Dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam” (QS. al-Mukmin/40: 66). Dalam bahasa Nabi SAW, ”Islam adalah engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya”. Menurut Syaikh al-Fasani dalam al-Majalisus Saniyah, perbincangan tentang Islam yang didahului dengan dua kalimat syahadat karena kedua kalimat tersebut menghasilkan keimanan bagi yang mengucapkannya. Alasannya karena keimanan adalah sendi sekaligus pangkal keislaman. Sampai di sini tampak Syaikh al-Fasani mengaitkan Islam dengan iman. Sementara itu, lanjut Syaikh al-Fasani, rukun Islam yang lain seperti mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, pergi haji ke Baitullah dibangun di atas dasar keimanan. Kendati shalat yang selama ini disebut sebagai tiang agama, tanpa fondasi keimanan yang kokoh, tiang tersebut tidak akan dapat berdiri kokoh. Secara lebih lengkap inilah sabda Nabi SAW yang berdiri di atas fondasi keimanan, “Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan” (HR. Bukhari dan Muslim). Terakhir, soal ihsan yang terkuak dalam sabda Nabi SAW, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu”. Hadits ini, bagi Syaikh al-Fasani, menempatkan seseorang pada dua kedudukan. Pertama, kedudukan musyahadah. Kedua, kedudukan muraqabah. Dalam pandangan Syaikh al-Fasani, pengertian ihsan dalam hadits di atas, yang dikehendaki Nabi SAW adalah ikhlas atau beribadah murni karena Allah SWT. Atau dengan kata lain ihsan adalah memperbagus ibadah. Caranya adalah dengan menanggalkan hawa nafsu. Nafsu inilah yang membuat seseorang terhalangi perasaan dilihat Allah SWT. Pembahasan soal ihsan adalah pembahasan tertinggi. Dalam konteks ini ihsan adalah tingkat ketiga setelah syariat dan thariqat, yakni hakikat. Dalam bahasa yang lebih populer ihsan adalah perbincangan tasawuf. Namun seorang yang memanggul laku hidup tasawuf harus memahami syariat lengkap dengan berbagai syarat dan rukunnya. Syaikh Nawawi Banten dalam Bahzatul Wasail mengatakan, “Barangsiapa berfikih tanpa bertawasuf, maka ia telah fasik. Barangsiapa bertasawuf tanpa berfikih, maka ia telah zindik. Barangsiapa bertasawuf dan berfikih, maka ia telah benar dalam beragama”. Aslinya ini adalah perkataan Imam Malik yang dikutip Imam al-Ghazali. Kesimpulannya, ihsan adalah sendi ketiga dari agama kita, yakni keyakinan (iman), amal perbuatan (Islam), hikmah/kebajikan (ihsan). Kalau agama Islam diibaratkan pohon, maka iman itu adalah akarnya, Islam itu batang, dahan, dan rantingnya, sedangkan ihsan adalah buahnya yang membuat terpesona setiap orang yang melihatnya. https://www.uinjkt.ac.id/iman-islam-dan-ihsan D. Manfaat Ilmu Kalam Manfaat mempelajari ilmu kalam adalah: 1) Memperkuat Dasar Pengetahuan tentang Islam Tampa adanya wahyu Al qur an tentu manusia tidak akan dapat menangkap data yang valid dan mutlak sebagai informasi langsung dari Allah Swt.
ﻭﻜﺬﻠﻚﺍﻭﺤﻴﻧﺎﺍﻠﻴﻚﺮﻭﺤﺎﻤﻦﺍﻤﺮﻧﺎﻤﺎﻜﻧﺖﺘﺪﺮﻱﻤﺎﺍﻠﻜﺘﺎﺐﻮﻻﺍﻹﻴﻤﺎﻥ ﻮﻠﻜﻥﺠﻌﻠﻨﺎﻩﻨﻮﺮﺍﻨﻬﺪﻱﺒﻪﻤﻥﻨﺸﺎﺀﻤﻥﻋﺒﺎﺪﻨﺎﻮﺍﻨﻚﻠﺗﻬﺪﻱﺍﻠﻰ ﺼﺮﺍﻃ ﺍﻠﻤﺴﺗﻗﻴﻢ Artinya”Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur an) dengan Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (al Qur an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan al Qur an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”(QS.asy Syura: 52)
2) Tidak Mudah Melenceng dari Ajaran Agama
ﺍﻠﻠﻪﻭﻠﻲﺍﻠﺬﻴﻦﺁﻤﻨﻭﺍﻴﺧﺮﺠﻬﻢﻤﻦﺍﻠﻈﻠﻤﺖﺍﻠﻰﺍﻠﻨﻭﺮﻭﺍﻠﺬﻴﻦﻜﻓﺮﻭﺁ ﺍﻭﻠﻴﺂﺅﻢﺍﻠﻄﺎﻏﻭﺖﻴﺨﺮﺠﻭﻨﻬﻢﻣﻦﺍﻠﻨﻭﺮﺍﻠﻰﺍﻠﻆﻠﻣﺖﺍﻭﻠﺌﻚﺍﺼﺤﺐﺍﻠﻨﺎﺮﻫﻢﻓﻴﻬﺎﺨﻠﺪﻭﻦ Artinya:”Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang orang yang kafir, pelindung pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni nereka. Mereka kekal di dalamnya.”(QS. Al Baqarah:257)
3) Dapat Menerapkan secara Konsisten Amalan Islam Dalam al Qur an surat al Ahqaf ayat 13 dijelaskan bahwa manusia khususnya orang orang yang beriman harus istiqamah, maka tidak akan ada kekhawatiran dan tidak pula berduka cita.
E. Karakter Dalam Mencapai Insan Kamil Karakter inti memiliki 6 unsur : 1) Taubat (berjanji tidak mengulangi kesalahan dan maksiat) 2) Wara’ (menjauhkan diri dari dosa, maksiat, dan perkara sybhat atau yang remang remang hukumnya) 3) Zuhud (mengalihkan kesenangan duniawi kepada sesuatu yang lebih bermakna) 4) Qana’ah (rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah didapat dan tidak rakus) 5) Sabar (menahan diri atau membatasi emosi serta mampu bertahan dalam situasi sulit tampa mengeluh) 6) Tawakkal ( berserah diri kepada Allah Swt)
Karakteristik Insan Kamil Karakteristik Insan Kamil menurut berbagai pendapat: 1. Al-Jili Al-Jili membagi insan kamil atas tiga tingkatan. a) Tingkat pertama disebutnya sebagai tingkat permulaan (al-bidayah). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat merealisasikan asma dan sifat-sifat Ilahi pada dirinya. b) Tingkat kedua adalah tingkat menengah (at-tawasut). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan (al-haqaiq ar-rahmaniyah). c) Tingkat ketiga ialah tingkat terakhir (al-khitam). Pada tingkat ini insan kamil telah dapat merealisasikan citra Tuhan secara utuh kamil jika dilihat dari segi fisik biologisnya tidak berbeda dengan manusia lainnya. Namun dari segi mental spiritual ia memiliki kualitas-kualitas yang jauh lebih tinggi dan sempurna dibanding manusia lain. Karena kualitas dan kesempurnaan itulah Tuhan menjadikan insan kamil sebagai khalifah-Nya. 2. Abudin Nata Dalam buku Akhlak Tasawuf karya Abuddin Nata dijelaskan, terdapat beberapa ciri yang dapat dilihat dari insan kamil. 1. Berfungsi akalnya secara optimal, yakni akal yang berfungsi itu dapat mengetahui segala perbuatan baik seperti adil, jujur, berakhlak sesuai dengan esensinya dan merasa wajib melakukan itu. 2. Berfungsi intuisinya. Intuisi dalam pandangan Ibnu Sina disebut jiwa manusia. Menurutnya, jika yang berpengaruh dalam diri manusia adalah jiwa manusianya, maka orang itu hampir menyerupai malaikat dan mendekati kesempurnaan. 3. Mampu menciptakan budaya. Sebagai bentuk pengamalan dari berbagai potensi yang terdapat pada dirinya sebagai insan, manusia yang sempurna adalah manusia yang mampu mendayagunakan seluruh potensi rohaniahnya secara optimal. 4. Menghiasi diri dengan sifat-sifat ketuhanan. Manusia termasuk makhluk yang mempunyai naluri ketuhanan (fitrah), maka ia cenderung kepada hal-hal ya ngberasal dari Tuhan dan mengimaninya. Sifat-sifat tersebut menyebabkan ia menjadi wakil Tuhan di muka bumi. ( Garuda Kemdikbud (2014, 2 September) Insan Kamil Persepektif Ibnu Arabi. Diakses pada 11 September 2022, dari garuda.kemdikbud/documents/detail/Republika (2020, 30 Juli) Ciri-Ciri Insan Kamil dalam Tasawuf. Diakses pada 11 September 2022, dari republika/berita/qe88wt366/ciriciri-insan-kamil-dalam- tasawuf )
Ayat Al Qur an yang menjelaskan tentang Insan Kamil: • QS. Al Ahzab ayat 35
• Manusia yang sempurna di sisi Allah adalah manusia yang senantiasa beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt menilai manusia dari ketakwaannya, bukan dari paras, harta maupun tahta yang sedang dipegangnya. Cara menjadi insan kamil ada tiga tingkatan yaitu hablum minallah, hablum minan nas, dan hablum minal alam. https://attaqwacirebon.com/tiga-tingkatan-menjadi-insan-kamil
RUBRIK PENILAIAN 1. Penilaian sikap
2. Penilaian pengetahuan
SOAL LATIHAN
A. Berilah tanda silang(x) pada huruf A, B, C, D, dan E yang dianggap paling tepat! 1. Perhatikan teks narasi berikut. “Di sudut pasar Madinah Al Munawarah ada seorang pengemis Yahudi buta, yang setiap hari selalu menghina Rasulullah Saw dan apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata, wahai saudaraku jangan dekati Muhammad nanti kalian akan dipengaruhinya. Tidak ada orang yang peduli kepadanya akan tetapi setiap pagi Rasulullah Saw mendatanginya dengan membawa makanan, dan tampa berkata sepatah katapun Rasulullah Saw menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu.” Dari teks narasi tersebut yang harus kita teladani dari sikap pribadi Rasulullah Saw adalah .....
A. Cara menyapa oorang buta B. Cara menyampaikan dakwah C. Akhlak dan pribadi Rasulullah Saw D. Pengemis yang tidak tahu berterimakasih E. Kebaikan tidak selalu dibalas dengan kebaikan
2. Ardi seorang pelajar SMA yang baru lulus, dia bercita cita ingin melanjutkan ke perguruan tinggi fakultas teknih Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dengan semangat belajar yang gigih, disertai rajin shalat dan beribadah. Ardi diterima di fakultas tersebut. Selama difakultas teknik Ardi tetap selalau shalat, baca al Qur an dan bangun malam untuk melakukan shalat tahajud. Dari teks narasi tersebut dapat diambil pelajaran bahwa ..... A. Mahasiswa harus taat beribadah B. Ardi seorang yang khusuk dalam shalatnya C. Orang yang bersyukur akan ditambah nakmatnya D. Ardi adalah mahasiswa yang rajin membaca al qur an E. Ardi seorang muslim yang bersyukur dengan tetap istiqomah dalam ibadah
3. Perhatikan pernyataan pernyataan berikut! 1) Diyakini dalam hati 2) Diucapkan dengan lisan 3) Dilaksanakan tampa paksaan 4) Diamalkan dengan anggota tubuh 5) Dilakukan saat pagi dan petang Dari pernyataan tersebut yang merupakan difinisi iman adalah ..... A. 1,2,3,dan 4 B. 1,2,3,dan 5 C. 1,2,dan 4 D. 2,3,dan 4 E. 3,4,dan 5
4. Perhatikan firman Allah Swt berikut! ﻭﻤﻦﻴﺒﺘﻎﻏﻴﺮﺍﻹﺴﻼﻢﺪﻴﻨﺎﻓﻠﻦﻴﻗﺒﻞﻤﻨﻪﻮﻫﻮﻓﻲﺍﻵﺨﺮﺓﻤﻦﺍﻠﺨﺎﺳﺮﻳﻦ Arti yang tepat dari ayat yang bergaris bawah adalah .... A. Orang muslim yang satu dengan lainnya adalah saudara B. Agama yang paling sempurna adalah agama Islam C. Sesungguhnya agama yang diridhai hanyalah Islam D. Orang yang rugi di akhirat adalah meninggalkan shalat E. Barang siapa yang mengambil agama selain Islam akan ditolak
5. Manusia tidak bersifat ma’sum, disuatu waktu memungkinkan berbuat khilaf atau dosa. Berdasarkan ajaran Islam, bila kita berbuat khilaf atau dosa, maka segera ..... A. bertaubat memohon ampun atas dosa yang dilakukan B. menangisi dan mengakui atas kelemahan diri sendiri C. melakukan konsultan dengan ustadz atau guru ngaji D. membaca Al Qur an dan memohon ampun Allah E. berupaya menenangkan diri untuk tidak depresi
6. Keimanan seseorang memiliki ciri yangat khas dan bersifat dinamis. Mayoritas kama memandang keimanan selalu beriringan dengan amal shaleh, sehingga mereka menganggap keimanan akan bertambah dengan bertambahnya amal shaleh, demikian juga kondisi hati manusia yang selalu dinamis sehingga kadang iman bertambah dan adakalanya berkurang. Contoh berikut merupakan kondisi bertambahnya keimanan seseorang ..... A. Pak Fulan setelah menunaikan ibadah haji bertambah pelit dan jarang bersedekah B. Setelah panen raya, Pak Semongko bersedekah dengan membagikan sebagian hasil panen yang afkiran C. Pak Apollo saat bercocok tanam berniat akan bersedekah jika hasil tanamannya untung banyak D. Ibu Fulanah setiap kegiatan Dasa Wisma selalu membawa makanan makanan ringan E. Pak Johan setelah panen hasil sawahnya selalu mengeluarkan zakat 2,5% dan bersedekah kepada para tetangganya
7. Perhatikan potongan QS. Al Anfal/ayat 2 berikut!
ﺇﻨﻤﺎﺍﻠﻤﺆﻤﻨﻮﻦﺍﻠﺬﻳﻦﺇﺬﺍﺬﻜﺮﺍﻠﻠﻪﻮﺠﻠﺖﻗﻠﻮﺒﻬﻢﻮﺇﺬﺍﺘﻠﻴﺖﻋﻠﻴﻬﻢﺁﻴﺘﻪﺰﺍﺪﺘﻬﻢ ﺇﻴﻣﺎﻨﺎﻮﻋﻠﻰﺮﺒﻬﻢﻴﺘﻮﻜﻠﻮﻦ Contoh perilaku yang sesuai dengan kandungan dalam ayat yang bergaris bawah adalah ..... A. Imran selalu khusuk berzikir di masjid sebelum melakukan shalat fardlu B. Setelah melakukan shalat dhuhur, Ali bersegera kembali ke tempat pekerjaannya C. Ketika mendengar adzan, Amir bersegera mengambil air wudlu dan pergi ke masjid D. Husna selalu membawa makanan ke sekolah untuk diberikan kepada temantemannya E. Ketika ayat al qur an dikumandangkan dari masjid, Fulan tetap asyik bermain game online
8. Rudi dan nanang berboncengan ketika pulang sekolah, dipertigaan tiba tiba melihat teman dari sekolah lain terjatuh dari sepeda dan sontak Rudi dan Nanang berhenti untuk menolong. Sikap Rudi dan Nanang semacam itu termasuk ..... A. Ihsan kepada makhluk Allah B. Ihsan kepada sesama manusia C. Supaya dikatakan suka menolong D. Panggilan nurani sebagai manusia E. Merasa terpanggil untuk menolong
9. Rasulullah Saw telah mengajarkan dua kalimat yang mencerminkan keimanan seorang muslim, yaitu: ﺃﺸﻬﺪﺃﻦﻻﺇﻠﻪﺇﻻﺍﻠﻠﻪﻮﺃﺸﻬﺪﺃﻦﻤﺤﻤﺪﺍﺭﺴﻮﻞﺍﻠﻠﻪ
Kalimat tersebut dalam Islam disebut juga dengan ..... A. Kalimatul Islam B. Kalimat thayyibah C. Dua kalimat yang mulia D. Kalimat utama dalam Islam E. Syahadat tauhid dan syahadat rasul
10. Perhatikan potongan hadits berikut ..... ﺃﻦﺘﻌﺒﺪﺍﻠﻠﻪﻜﺄﻨﻚﺘﺮﺍﻩﻓﺈﻦﻠﻢﺘﻜﻦﺘﺮﺍﻩﻓﺈﻨﻪﻴﺮﺍﻚ Potongan hadits tersebut merupakan pengertian dari ..... A. Iman B. Islam C. Ihsan D. Mukmin E. Muslim
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas! 1. Apa manfaat mempelajari ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan seorang muslim pada saat sekarang? 2. Apa tujuan mempelajari ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan seorang muslim pada saat sekarang? 3. Sumber ilmu kalam berupa pemikiran dari luar Islam setidaknya ada dua faktor. Coba jelaskan dan jelaskan! 4. Apa definisi ilmu kalam menurut Syekh Muhammad Abduh, tolong dijelaskan dengan rinci! 5. Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam mencakup beberapa hal, salah satunya adalah Ruhaniyah, tolong dijelaskan dengan rinci!
KUNCI JAWABAN: Pilihan Ganda: 1. C 2. E 3. A 4. E 5. A 6. E 7. C 8. B 9. E 10. C
Essay 1. Manfaat mempelajari ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan seorang muslim pada saat sekarang adalah memperkuat dasar pengetahuan tentang Islam, tidak mudah melenceng dari ajaran agama dan dapat menerapkan secara konsisten amalan Islam. 2. Tujuan mempelajari ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan seorang muslim pada saat sekarang adalah untuk menolak aqidah yang sesat, memberikan penguatan landasan keimanan, menguatkan sistem nilai ajaran Islam dan menjawab problematika penyimpangan teologi agama lain yang dapak merusak akidah umat Islam 3. Sumber ilmu kalam berupa pemikiran dari luar Islam setidaknya ada dua faktor, adalah a. Golongan Mu’tazilah, memusatkan perhatiaanya untuk dakwah Islam dengan membantah arguman argumen orang orang yang menusuhi Islam b. Para Mutakallimun, sangat membutuhkan fisafat Yunani untuk mengalahkan lawan lawannya
4. Definisi ilmu kalam menurut Syekh Muhammad Abduh, adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah Swt.sifat sifat wajib yang ada bagiNya, sifat sifat jaiz yang disifatkan bagiNya, dari sifat sifat yang tidak ada bagiNya, juga membahas tentang rasul rasul Allah untuk menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada dirinya, hal hal yang jaiz yang dihubungkan pada diri mereka, dan hal hal terlarang yang dihubungkan kepada diri mereka. 5. Ruang lingkup pembahasan ilmu kalam mencakup beberapa hal, salah satunya adalah Ruhaniyah: Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, syetan, Roh dan lain sebagainya
Nilai akhir yang diperoleh peserta didik merupakan akumulasi perolehan nilai pilihan ganda dan uraian
3. Penilaian ketrampilan 1. Penilaian produk terkait beberapa tugas dapat dilaprkan dalam diskripsi jawaban atau dapat dalam laporan power point dan atau bentuk lain terkait dengan materi keimanan, keislaman, dan keihsanan:
I. Kesesuaian isi laporan dengan tema 3.Isi laporan relevan dengan tema yang telah ditentukan 2.Isi laporan kurang relevan dengan tema yang telah ditentukan 1.Isi laporan tidak relevan dengan tema yang telah ditentukan
II. Artistik 3.Menarik 2.Cukup menarik 1.Kurang menarik III. Kedalaman materi 3.Pembahasan sangat dalam 2.Pembahasan cukup dalam 1.Pembahasan kurang dalam
IV. Ketepatan waktu 3.Tepat 2.Cukup tepat 1.Tidak tepat
4. Kegiatan Tindak lanjut
1. Remidialpeserta didik yang belum menguasai materi atau belum mencapai KKTP, guru menjelaskan kembali materi, kemudian melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis, dapat pula memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remidial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Remidial dapat dilayani secara klasikal dan atau secara individual
2. PengayaanDalam pembelajaran terdapat peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang ditentukan, dapat diberi tugas atau diminta mengerjakan soal soal pengayaan yang berupa pertanyaan fenomental dan inovatif, atau aktivitas peserta didik yang relevan dengan topik. Dalam hal ini guru memberikan catatan dan nilai tambah bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
KISI KISI PENGETAHUAN
Nama Sekolah : SMKN 3 Probolinggo Kelas/semester :XII/Ganjil Tahun ajaran : 2024/2025 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Jenis ulangan : PG dan Essay
MODUL AJAR
Teknik : Non Tes Bentuk Instrumen : Rubrik Penilaian dan penugasan
Rubrik Penilaian
A. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 1
B. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 2
C. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 3
D. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari tentang indahnya kehidupan bermakna )hakikat iman, islam dan ihsan, manfaat ilmu kalam serta karakter insan kamil Disini saya bagi kelompok menjadi 4 : Kelompok 1: Menjelaskan ketentuan hukum kewarisan Islam Kelompok 2: Mengklasifikasi pembagian ahli waris Kelompok 3: Menghitung cara pembagian harta waris Kelompok 4: Mengambil himah dampak pembagian harta waris
Kalian diminta untuk melakukan studi pustaka ataupun browshing materi di internet untuk menyelesaikan masalah ini secara berkelompok. Selamat mengerjakan
a. Kelompok 1: Menjelaskan ketentuan hukum kewarisan Islam b. Kelompok 2: Mengklasifikasi pembagian ahli waris c. Kelompok 3: Menghitung cara pembagian harta waris d. Kelompok 4: Mengambil himah dampak pembagian harta waris
MATERI PEMBELAJARAN
ﻴﺂﻴﻬﺎﺍﻠﺬﻴﻦﺍﻤﻨﻮﺍﺍﻻﻴﺤﻝﻠﻜﻢﺍﻦﺘﺭﺛﻮﺍﺍﻠﻨﺴﺂﺀﻜﺭﻫﺎﻮﻻﺘﻌﻀﻠﻮﻫﻦﻠﺘﺬﻫﺒﻮﺍﺒﺒﻌﺽ ﻤﺂﺍﺘﻴﺘﻤﻮﻫﻦﺍﻵﺍﻦﻴﺄﺘﻴﻦﺒﻓﺎﺤﺸﺔﻤﺒﻴﻨﺔﻮﻋﺎﺸﺮﻮﻫﻦﺒﺎﻠﻤﻌﺮﻮﻑﻓﺎﻦﻜﺮﻫﺘﻤﻮﻫﻦ ﻓﻌﺳﻰﺍﻦﺘﻜﺮﻫﻮﺍﺸﻴﺌﺎﻮﻴﺠﻌﻝﺍﻠﻠﻪﻓﻴﻪﺨﻴﺮﺍﻜﺜﻴﺮﺍ Tarjamah:”hai orang orang yang beriman tidak halal bagi kamu mewarisi wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menahan mereka (tidak boleh kawin) karena akan mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kau berikan kepadanya (mahar) kecuali jika mereka (wanita itu) melakukan perbuatan yang keji (zina) yang nyata dan pergaulih istrimu dengan cara yang patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nissa’/4 ayat 19)
Ilmu kewarisan juga sering disebut dengan ilmu faraid. Secara bahasa faraid merupakan bentuk jama’ dari kata faradah yang artinya ketentuan yang sudah ditetapkan. Adapun secara istilah ilmu faraid adalah ilmu yang sudah menentukan secara tetap dan pasti berdasarkan ketentuan syariat Islam tentang siapa saja yang berhak mendapatkan harta warisan, kadar pembagian yang diterima oleh masing masing ahli waris, dan tata cara pembagian harta warisan/harta pusaka yang ditinggalkan muwaris (pewaris).
a. QS. An-Nisaaa’/4:7 لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالأقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَفْرُوضًا Tarjamah:” Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.
b. Hadis dari Ibnu Mas’ud , yang artinya Artinya: Dari Ibnu Mas’ud, katanya: Bersabda Rasulullah saw..: “Pelajarilahal-Qur±n dan ajarkanlah ia kepada manusia, dan pelajarilah al faraidh danajarkanlah ia kepada manusia. Maka sesungguhnya aku ini manusia yangakan mati, dan ilmu pun akan diangkat. Hampir saja nanti akan terjadi duaorang yang berselisih tentang pembagian harta warisan dan masalahnya; maka mereka berdua pun tidak menemukan seseorang yang memberitahukan pemecahan masalahnya kepada mereka”. (¦.R. Ahmad).
A. Ketentuan Waris Dalam Islam unsur-unsur kesukuan yang menurut Islam tidak adil. Dalam hukum waris Islam, setiap pribadi, apakah dia laki-laki atau perempuan, berhak memiliki harta benda dari harta peninggalan. Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta benda dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup. Dengan demikian, untuk terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu:1) orang mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan, 2) harta milik orang yang mati atau orang yang mati meninggalkan harta waris, dan 3) satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang mati, yang disebut sebagai ahli waris. Ilmu mawaris adalah ilmu yang diberikan status hukum oleh Allah Swt. Sebagai ilmu yang sangat penting, karena ia merupakan ketentuan Allah Swt. Dalam firman-Nya yang sudah terinci sedemikian rupa tentang hukum mawaris, terutama mengenai ketentuan pembagian harta warisan (al-fμrud al- muqaddarah). Warisan dalam bahasa Arab disebut al-mīrās merupakan bentuk masdar (infinitif dari kata wari¡a-yari¡u-irsan- mīrā¡an yang berarti berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum kepada kaum lain.
B. Dasar-dasar Hukum Waris 1. Al-Qur an 2. As-Sunnah 3. Posisi hukum kewarisan islam di Indonesia Hukum kewarisan Islam di Indonesia merujuk kepada ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), mulai pasal 171 diatur tentang pengertian pewaris, harta warisan dan ahli waris. Kompilasi Hukum Islam merupakan kesepakatan para ulama dan perguruan tinggi berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 1991. Yang masih menjadi perdebatan hangat adalah keberadaan pasal 185 tentang ahli waris pengganti yang memang tidak diatur dalam fiqih Islam.
C. Ketentuan Mawaris dalam Islam
1. Ahli Waris Jumlah ahli waris yang berhak menerima harta warisan dari seseorang yang meninggal dunia ada 25 orang, yaitu 15 orang dari ahli waris pihak laki-laki yang biasa disebut ahli waris ashabah (yang bagiannya berupa sisa setelah diambil oleh dawil furμd) dan 10 orang dari ahli waris pihak perempuan yang biasa disebut ahli waris dawil furμd (yang bagiannya telah ditentukan).
2. Syarat-syarat mendapatkan Warisan Seorang muslim berhak mendapatkan warisan apabila memenuhi syaratsyarat sebagai berikut. a. Tidak adanya salah satu penghalang dari penghalang-penghalang untuk mendapatkan warisan. b. Kematian orang yang diwarisi, walaupun kematian tersebut berdasarkan vonis pengadilan. Misalnya hakim memutuskan bahwa orang yang hilang itu dianggap telah meninggal dunia. c. Ahli waris hidup pada saat orang yang memberi warisan meninggal dunia. Jadi, jika seorang wanita mengandung bayi, kemudian salah seorang anaknya meninggal dunia, maka bayi tersebut berhak menerima warisan dari saudaranya yang meninggal itu, karena kehidupan janin telah terwujud pada saat kematian saudaranya terjadi.
3. Sebab-sebab menerima harta warisan Seseorang mendapatkan harta warisan disebabkan salah satu dari beberapa sebab sebagai berikut. a. Nasab (keturunan), b. Pernikahan c. Wala’ yaitu seseorang yang memerdekakan budak laki-laki ataupu wanita
4. Hijab dan Mahjub Hijab berarti tutup/tabir. Maksudnya ialah seseorang yang menjadi penghalang atas ahli waris lainnya untuk menerima harta waris. Hijab dibagi menjadi 2 macam yaitu: a. Hijab hirman, yakni tertutup secara mutlak, misalnya: anak dan cucu sama sama ahli waris, namun cucu tidak mendapat harta karena ada anak laki laki b. Hijab nuqshan, yakni hijab yang hanya sekedar mengurangi jumlah yang diterima ahli waris
5. Sebab-sebab tidak mendapatkan harta warisan Sebab-sebab yang menghalangi ahli waris menerima bagian warisan adalahsebagai berikut. a. Kekafiran b. Pembunuhan c. Perbudakan d. Perzinaan
6. Ketentuan pembagian harta warisan Pembagian harta warisan dari seseorang yang meninggal dunia merupakan hal yang terakhir dilakukan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum harta warisan dibagikan. Selain pengurusan jenazah, wasiat dan hutang si mayatlah yang harus terlebih dahulu ditunaikan. Dalam al-Qur±n terdapat ayat-ayat yang menegaskan bahwa pembagian harta warisan dilaksanakan setelah penunaian wasiat dan utang si mayit, seperti yang terdapat dalam Q.S. an-Nisa’/4:11.
D. Mempraktikkan Pelaksanaan Pembagian Waris dalam Islam Di bawah ini diberikan contoh-contoh kasus (masalah) dan pembagian warisan berdasarkan syariat Islam. Seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta sebesar Rp.180.000.000,00. Ahli warisnya terdiri atas istri, ibu dan 2 anak laki-laki. Hasilnya adalah: Pembagian bagian Isteri 1/8, Ibu 1/6 dan 2 anak laki-laki ‘a£abah. Asal masalahnya dari 1/8 dan 1/6 (KPK = Kelipatan Persekutuan Terkecil dari bilangan penyebut 8 dan 6) adalah 24. Maka pembagiannya adalah: Istri : 1/8 x 24 x Rp. 180.000.000,00 = Rp. 22.500.000,00 Ibu : 1/6 x 24 x Rp. 180.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00 Dua anak laki-laki : 24 – (3+4 ) x Rp. 180.000.000,00 = Rp.127.500.000,00 Masing-masing anak laki-laki memperoleh mawaris sebesar = Rp. 127.500.000,00 : 2 = Rp.63.750.000,00
E. Adat dan Warisan Ada persamaan dan perbedaan antara adat dan warisan. Persamannya adalah : a) Waktu pembagian setelah dikurangi biaya pengurusan jenazah b) Bagian ahli waris laki laki dua kali bagian perempuan Sedangkan perbedaannya adalah: a) Dalam hukum adat dibedakan antara yang diperoleh sewaktu hidup dan harta yang diperoleh dari orang tuanya b) Dalam hukum adat anak angkat berhak menerima warisan sedang dalam hukum Islam tidak berhak menerimanya
F. Penyelesaian Sengketa Waris Dalam UU Nomor 7 Tahun 1989 BAB III pasal 49 yang berbunyi: “Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara perkara di tingkat pertama antara orang orang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, wakaf dan shadaqah. Bertitik tolak dari UU Nomor 7 Tahun 1989 itu maka wewenang Pengadilan agama dalam hal warisan ialah a) Menentukan siapa yang menjadi ahli waris b) Menentukan harta mana saja yang menjadi warisan c) Menentukan bagiannya masing masing ahli waris d) Melaksanakan pembagian warisan G. Hikmah Dampak Pembagian Harta Waris Dalam hukum Islam pembagian harta warisan mengandung beberapa hikmah antara lain: a) Menghindari sifat serakah yang bertentangan dengan syariat Islam b) Menjalin persaudaraan berdasarkan hak dan kewajiban yang seimbang c) Menjauhkan fitnah sesama ahli waris d) Menunjukkan ketaatan kita kepada Allah Swt.dan kepada rasulNya e) Mencerminkan kemaslahatan hidup keluarga dan masyarakat
RUBRIK PENILAIAN 1. Penilaian sikap
2. Penilaian pengetahuan
SOAL LATIHAN
A. Berilah tanda silang(x) pada huruf A, B, C, D, dan E yang dianggap paling tepat! 1. Ahli wari yang mendapatkan bagian seperdua (1/2) dari harta pusaka adalah ..... A. Anak laki laki tunggal B. Anak perempuan tunggal C. Cucu perempuan unggal dari anak laki laki D. Saudara perempuan tunggal yang sekandung E. Suami jika istrinya tidak mepunyai anak atau cucu dari anak laki laki
2. Apabila kelompok ahli waris laki laki semuanya ada, maka yang berhak mendapat bagian harta pusaka adalah ..... A. Anak laki laki, suami dan ayah B. Suami, kakek, dan anak laki laki C. Suami, anak laki laki, dan anak perempuan D. Anak laki laki, anak perempuan, istri dan ayah E. Suami, anak laki laki, anak perempuan dan cucu
3. Jika berwasiat melebihi dari sepertiga harta pusaka, maka yang wajib dilaksanakan hanya ..... A. Sepertiga dari harta pusaka B. Setengahnya dari harta pusaka C. Seperempatnya dari harta pusaka D. Seperlimanya dari harta pusaka E. Seperenamnya dari harta pusaka
4. Jika kelompok ahli waris laki laki dan perempuan semuanya masih ada, maka ahli waris yang berhak mendapat bagian dari harta pusaka adalah ..... A. Suami atau istri, ibu, nenek, anak laki laki dan anak perempuan B. Suami atau istri, ibu, ayah, anak laki laki, anak perempuan dan cucu laki laki C. Suami atau istri, ibu, ayah, anak laki laki, anak perempuan dan cucu perempuan D. Suam, ibu, ayah, anak laki laki dan anak perempuan E. Suami atau istri, ibu, ayah, anak laki laki, anak perempuan
5. Apabila istri meninggal dunia dan mempunyai anak atau cucu dari anak laki laki, suami mendapat bagian dari harta pusaka istrinya sebanyak ..... A. 1/2 B. 1/3 C. 1/4 D. 1/5 E. 1/8
6. Ahli waris yang dapat mewarisi seluruh harta pusaka setelah harta pusaka dibagikan kepada semua ahli waris sesuai dengan ketentuan syara’ disebut ..... A. Asbabul nuzul B. Ashabus sunan C. Ashabul kahfi D. Ashabah E. Ashabul buruj 7. Ilmu yang membahas tentang tata cara membagi harta pusaka adalah ..... A. Ilmu faraid B. Ilmu kalam C. Ilmu mustalah D. Ilmu tasawuf E. Ilmu shul fiqh
8. Apabila tidak ada anak laki laki, maka ahli waris yang lebih berhak menjadi ashabah adalah ..... A. Ayah B. Kakek dari ayah C. Cucu laki laki dari anak laki laki D. Saudara laki laki sekandung E. Paman dari ayah
9. Ahli waris berikut ini yang mendapat bagian 1/8 dari harta pusaka adalah .... A. Istri jika suaminya mempunyai anak atau cucu dari anak laki laki B. Suami jika istrinya mempunyai anak atau cucu dari anak laki laki C. Istri jika suaminya tidak mempunyai anak atau cucu dari anak laki laki D. Suami jika istrinya tidak mempunyai anak atau cucu dari anak laki laki E. Cucu perempuan dari anak laki laki atau dari anak perempuan
10. Hal hal yang menyebabkan seseorang tidak mendapat bagian dari harta pusaka adalah ..... A. Pernikahan B. Hubungan darah C. Hubungan agama D. Murtad E. Memerdekakan
B. Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas! 1. Apabila semua kelompok ahli waris laki laki dan perempuan masih ada semuanya, siapa yang berhak mendapatkan bagian dari harta pusaka? 2. Apabila semua kelompok ahli waris laki laki masih ada semuanya, siapa yang berhak mendapatkan bagian dari harta pusaka? 3. Jika seorang meninggal dunia dan meninggalkan harta benda dan ahli waris, sebelum harta dibagikan, harus diperhatikan ketentuannya. Mereka yang tidak berhak menerima harta pusaka disebabkan beberapa hal, coba sebutkan! 4. Seorang meninggal dunia, meninggalkan ahli waris seorang anak perempuan, suami, dan ayah. Setelah dikeluarkan untuk biaya opname di rumah sakit, mengurus jenazah, membayar zakat dan wasi’at, harta warisan masih Rp. 120.000.000,00. Berapa bagian masing masing ahli warisan? 5. Disyariatkannya pembagian harta warisan memiliki hikmah yang tinggi. Pembagian harta warisan harus diatur begitu rapi sesuai dengan keadilan sosial dan tugas masing masing ahli waris. Coba jelaskan hikmah disyariatkannya pembagian harta warisan!
KUNCI JAWABAN:
Pilihan Ganda: 1. A 2. A 3. A 4. E 5. C 6. D 7. A 8. C 9. B 10. D Essay
1. Yang berhak mendapatkan bagian dari harta pusaka adalah suami atau istri, ibu, bapak, anak laki laki dan anak perempuan 2. Yang berhak mendapatkan bagian dari harta pusaka adalah anak laki laki, suami, dan ayah 3. Yang tidak berhak menerima harta pusaka karena alasan: a. Membunuh b. Murtad c. Kafir d. Sebagai hamba sahaya e. Mati bersamaan
4. Anak perempuan tunggal = 1/2 Suami = 1/4 Ayah = Ashabah Asal masalah = 4 Anak perempuan = 1/2 x 4 = 2 Suami = 1/4 x 4 = 1 + 3 Sisa = 4 dikurangi 3 = 1 (untuk ayah)
Bagian masing masing ahli waris adalah: Anak perempuan tunggal = 2/4 x Rp.120.000.000,00 = Rp. 60.000.000,00 Suami = 1/4 x Rp.120.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00 Ayah selaku ahabah = 1/4 x Rp.120.000.000,00 = Rp. 30.000.000,00+ Rp.120.000.000,00
5. Hikmah disyariatkannya pembagian harta warisan: a. Memelihara hubungan keluarga muslim b. Anak laki laki mendapat bagian lebih banyak sesuai tanggung jawab yang dipikulnya c. Melaksanakan perintah Allah Swt. dan Rasulullah Saw d. Mewujudkan keadilan
Nilai akhir yang diperoleh peserta didik merupakan akumulasi perolehan nilai pilihan ganda dan uraian.
3. Penilaian ketrampilan 1. Penilaian produk terkait beberapa tugas dapat dilaprkan dalam diskripsi jawaban atau dapat dalam laporan power point dan atau bentuk lain terkait dengan materi munafik, keras hati, dan keras kepala:
I. Kesesuaian isi laporan dengan tema 3.Isi laporan relevan dengan tema yang telah ditentukan 2.Isi laporan kurang relevan dengan tema yang telah ditentukan 1.Isi laporan tidak relevan dengan tema yang telah ditentukan
II. Artistik 3.Menarik 2.Cukup menarik 1.Kurang menarik
III. Kedalaman materi 3.Pembahasan sangat dalam 2.Pembahasan cukup dalam 1.Pembahasan kurang dalam
IV. Ketepatan waktu 3.Tepat 2.Cukup tepat 1.Tidak tepat
4. Kegiatan Tindak lanjut
1. Remidialpeserta didik yang belum menguasai materi atau belum mencapai KKTP, guru menjelaskan kembali materi, kemudian melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis, dapat pula memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remidial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Remidial dapat dilayani secara klasikal dan atau secara individual
2. PengayaanDalam pembelajaran terdapat peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang ditentukan, dapat diberi tugas atau diminta mengerjakan soal soal pengayaan yang berupa pertanyaan fenomental dan inovatif, atau aktivitas peserta didik yang relevan dengan topik. Dalam hal ini guru memberikan catatan dan nilai tambah bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
KISI KISI PENGETAHUAN
Nama Sekolah : SMKN 3 Probolinggo Kelas/semester :XII/ganjil Tahun ajaran : 2024/2025 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Jenis ulangan : PG dan Essay
MODUL AJAR
Teknik : Non Tes Bentuk Instrumen : Rubrik Penilaian dan penugasan
Rubrik Penilaian
A. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 1
B. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 2
C. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 3
D. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 4
E. LEMBAR PENILAIAN (PADA SAAT DISKUSI) KELOMPOK 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pada kesempatan ini, kita akan mempelajari tentang indahnya kehidupan bermakna )hakikat iman, islam dan ihsan, manfaat ilmu kalam serta karakter insan kamil Disini saya bagi kelompok menjadi 5 : Kelompok 1: mengidentifikasi bukti bukti sejarah peradaban Islam di dunia Kelompok 2: menjelaskan biografi tokoh peradaban islam di dunia Kelompok 3: menganalisis perkembangan peradaban Islam di dunia Kelompok 4: menganalisis strategi dakwah organisasi organisasi Islam di Indonesia pada masa pra dan sesudah kemerdekaan Kelompok 5: menganalisis hikmah perkembangan peradaban Islam
Kalian diminta untuk melakukan studi pustaka ataupun browshing materi di internet untuk menyelesaikan masalah ini secara berkelompok. Selamat mengerjakan
a. Kelompok 1: mengidentifikasi bukti bukti sejarah peradaban Islam di dunia b. Kelompok 2: menjelaskan biografi tokoh peradaban islam di dunia c. Kelompok 3: menganalisis perkembangan peradaban Islam di dunia d. Kelompok 4: menganalisis strategi dakwah organisasi organisasi Islam di Indonesia pada masa pra dan sesudah kemerdekaan e. Kelompok 5: menganalisis hikmah perkembangan peradaban Islam
MATERI PEMBELAJARAN QS. Al baqarah/2 ayat 213
ﻜﺎﻦﺍﻠﻨﺎﺲﺍﻤﺔﻮﺍﺤﺪﺓﻓﺒﻌﺙﺍﻠﻠﻪﺍﻠﻨﺒﻴﻦﻤﺒﺸﺮﻴﻦﻮﻤﻨﺬﺮﻴﻦﻮﺍﻨﺰﻝﻤﻌﻬﻢﺍﻠﻜﺘﺐﺒﺎﻠﺤﻖ ﻠﻴﺤﻜﻢﺒﻴﻦﺍﻠﻨﺎﺲﻓﻴﻣﺎﺍﺨﺘﻠﻓﻭﺍﻓﻴﻪﻭﻣﺎﺍﺨﺘﻠﻒﻓﻴﻪﺍﻻﺍﻠﺬﻴﻦﺍﻭﺘﻭﻩﻣﻦﺒﻌﺪﻣﺎﺠﺂﺀﺘﻬﻢ ﺍﻠﺒﻴﻧﺖﺒﻐﻴﺎﺒﻴﻧﻬﻢﻔﻬﺪﻯﺍﻠﻠﻪﺍﻠﺬﻴﻦﺍﻤﻧﻮﺍﻠﻤﺎﺍﺨﺘﻠﻔﻮﺍﻔﻴﻪﻤﻦﺍﻠﺤﻖﺒﺎﺫﻧﻪﻮﺍﻠﻠﻪﻴﻬﺪﻱ ﻤﻦﻴﺸﺂﺀﺍﻠﻰﺼﺮﺍﻄﻤﺴﺘﻗﻴﻢ Terjemah:”Manusia itu adalah umat yang satu, (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab yaitu setelah datang kepada mereka keterangan keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang orang yang beriman kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendakNya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al baqarah/2 ayat 213)
A. Bukti bukti Sejarah Peradaban Islam di Dunia Bukti perkembangan Islam di Dunia yang paling mendasar tidak lain adalah kitab al Qur an dan segenap haditsnta. Dua peninggalan tersebut, adalah bukti bahwa Islam, secara berangsur angsur di turunkan sebagai rahmatan lil’alamin, undang undang dan petunjuk menuju kehidupan yang terang benderang Berkembangnya agama Islam pada abad ke-8 sampai 13 Masehi turut mewarnai sejarah peradaban dunia. Bahkan, pesatnya pekembangan Islam pada waktu itu, mampu menguasai peradaban yang ada sebelumnya. Tak salah bila peradaban Islam dianggap sebagai salah satu peradaban yang paling besar pengaruhnya di dunia. Jejak kejayaan Islam tersebut sampai saat ini masih dapat ditemui di berbagai negara.
Berikut 5 jejak bukti peradaban Islam di dunia yang menarik untuk diketahui.
1. Mesir Bukan hanya piramida dan padang pasir, namun di negara ini juga terdapat berbagai jejak-jejak Islam yang begitu menakjubkan. Di Kota Alexandria misalnya. Penting untuk diketahui bahwa dulunya kota tersebut bernama Iskandariyah yang merupakan kota terbesar kedua di Mesir setelah Kairo. Di kota ini terdapat masjid bersejarah, Masjid Abu al-Abbas al-Mursi yang merupakan masjid terbesar di kota Alexandria. Tidak ketinggalan pusat utama pendidikan sastra Arab dan pembelajaran Islam Sunni di dunia berada di Mesir, tepatnya di Universitas Al Azhar. 2. Spanyol Bukan menjadi rahasia lagi bahwa Islam pernah berjaya di Eropa, terutama di Spanyol. Negeri Matador ini pernah menjadi saksi bisu perjuangan Thariq Bin Zaid melawan Raja Roderick yang dianggap sebagai pemimpin zalim. Sisa kejayaan tersebut masih bisa ditemui melalui istana Alhambra. Ada pula istana Jannat Al-Arif yang dihiasi dengan aneka tanaman dan juga dipercantik dengan balutan ukiran kaligrafi khas Islam. Tak ketinggalan Puente Romano, jembatan yang disebut-sebut sebagai jembatan termegah pada masa itu dengan detail arsitektur yang menawan. 3. Turki Di negara ini, kita bisa merasakan kembali perjuangan Sultan Al-Fatih dalam menaklukkan Konstantinopel yang kini berubah nama menjadi Istanbul. Pada masa kejayaan Ottoman ini, terdapat bangunan peninggalan zaman Bizantium yang awalnya merupakan gereja diubah menjadi masjid dan kini menjadi berubah fungsi menjadi museum yang dikenal dengan nama Hagia Sophia. Ada juga Topkapi Palace, istana Raja pada abad ke-15 sampai 17 yang ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO dan kini berfungsi sebagai museum. Di tempat inilah terdapat benda-benda peninggalan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam seperti pedang, mantel, gigi, hingga jejak telapak kaki Rasulullah. 4. China Meski perspektif pemerintah China terhadap muslim Uighur yang tidak bersahabat sempat muncul ke permukaan, namun jejak kejayaan Islam di Negeri Tirai Bambu tersebut tetap saja tak terelakan terutama dari segi bangunan-bangunan legendaris di sana. Di China setidaknya terdapat dua wilayah dengan penduduk mayoritas muslim yakni Xian juga Xinjiang. Keduanya pun menawarkan pengalaman wisata yang memikat, namun karena pergolakan sosial politik di wilayah Xinjiang, sebagai alternatif kita bisa mengunjungi Xian yang dipercaya tidak kalah memikat. Masjid Raya di Xian menjadi bukti perpaduan budaya Tiongkok dengan peradaban Islam dimana kaligrafi Tiongkok dan Arab menghiasi sejumlah bagiannya. Tak jauh dari sana terdapat pula area Muslim Quarter yang menjadi sentra cendramata sekaligus wisata kuliner
5. Prancis Di Paris terdapat museum yang menjadi salah satu bukti jejak Islam dan cukup legendaris. Di tempat yang bernama Department of Islamic art terdapat museum Musee du Louvre yang memamerkan setidaknya 3000 objek karya seni yang menceritakan sejarah perkembangan Islam dari masa ke masa. Selain itu, di sana juga bisa menyaksikan kejayaan Islam melalui Grande Mosquee de Paris. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid tertua di Prancis yang dibangun pada tahun 1926 ini, juga berfungsi sebagai pusat studi Islam dan tempat berkumpul umat muslim. https://www.ayosurabaya.com/hot-news/pr-783767159/5-jejak-bukti-peradaban-islam-di-dunia
B. Biografi tokoh peradaban islam di dunia
Sir Muhammad Iqbal (1873 1938 M) Muhammad Iqbal adalah seorang penyair, filsuf, dan pembaharu pemkiran Islam abad ke 20 M. Beliau keturunan orang yang taat beragama. Ayahnya, Nur Muhammad adalah seorang Muslim saleh yang telah mendorongnya untuk menghafal Al Qur an secara teratur. Muhammad Iqbal memperoleh pendidikan pertama di Murray College di Sialkot. Kemudian melanjutkan studinya di Government College Lahore, dan memperoleh gelar Master of Art (MA). Pada tahun 1905, ia berangkat ke Eropa untuk melanjutkan studinya dalam bidang filsafat Barat di Trinity College, Universitas Cambridge. Selain itu, beliau juga mengikuti kuliah kuliah hukum di Lincoln”s Inn, London. Dua tahun kemudian, ia pindah ke Munchen, Jerman, untuk memperdalam studi filsafatnya di Universitas Munchen, dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy (PhD)
Dr. K.H. Idham Khalid lahir di setur, Kalimantan Selatan, 5 Januari 1921. Pada tahun 1942 beliau menamatkan pendidikan di Kulliyatul Mu’alimi Al Islamiah (KMI Putra) Pndok Modern Gontor, Ponorogo. Beliau memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dan Universitas Al Azhar, Kairo. Beliau menguasai secara aktif bahasa Arab, Inggris, dan belanda, serta secara pasif bahasa Jerman dan Perancis. Pada Muhtamar NU ke 21 di Medan bulan Desember 1955, Idham terpilih menjadi ketua PBNU pada usia 34 tahun hingga tahun 1984 (28 tahun) menjadi ketua umum PBNU Dalam bidang pendidikan, Idham mendirikan Universitas Nadlatul Ulama atau UNNU (sekarang Universitas Islam Nusantara) pada 30 November 1950 bersama K.H. Subhan Z.E. (Alm), K.H. Achsien (Alm), K.H. Habib Utsman Al Aydarus (Alm). Semnjak beliau tidak banyak kegiatannya di bidang politik aktif di bidang dakwah dan pendidikan. Beliau banyak juga memberikan ceramah di berbagai tempat dan mendirikan perguruan Islam Al Ma’arif di Cipete.Jakarta
C. Perkembangan peradaban Islam di dunia Peradaban Islam di Benua Asia yang paling pesat dapat dijumpai : Indonesia, Makasyia, Brunei Darussalam, Pakistan, Bangladesh, Uighur, China, Turkmenistan, Azerbaijan, Kirghistan, Tadzikistan, Uzbekistan, Iran, Irak, Kuwait, Suriah, Qatar, Turki, Yaman, Oman, dan Palestina. Peradaban Islam di Benua Eropa dimulai dari kekhalifan Turki Utsmani ke wilayah Balkan dan Eropa Tengah. Kemudian kaum muslim keturunan Turki juga menyebar di Yoguslavia, Rumania, Yunani, Bosnia, Herzegovina, dan di Albania. Setelah perang dunia ke 2, peradaban Islam juga masuk ke negara negara industri, seperti Perancis, Jerman, Inggris, Belanda dan Belgia
D. Strategi dakwah organisasi organisasi Islam di Indonesia pada masa pra dan sesudah kemerdekaan 1. Strategi perdagangan 2. Strategi perkawinan 3. Strategi tingkatan sosial 4. Strategi pendidikan 5. Strategi kesenian dan kebudayaan
E. Hikmah perkembangan peradaban Islam Hikmah mempelajari perkembangan islam pada masa modern adalah sebagai berikut : 1. Islam tidak membenarkan sikap terlalu membanggakan terhadap generasi sebelumnya. 2. Mendorong semangat umat islam untuk berjuang. 3. Mendorong umat islam untuk meraih kemajuan yang hakiki
RUBRIK PENILAIAN 1. Penilaian sikap
2. Penilaian pengetahuan
SOAL LATIHAN
A. Berilah tanda silang(x) pada huruf A, B, C, D, dan E yang dianggap paling tepat! 1. Dalam sejarah perkembangan Islam periode klasik fase pertama (650 1250 M), daerah Islam di Timur melalui Persia sampai..... A. Damsyik B. Spanyol C. Bagdad D. India E. Afganistan
2. Budaya keilmuan di Republik Islam Pakistan, telah melahirkan sejumlah ilmuwan Muslim, berikut ini yang bukan ilmuwan muslim dari Pakistan adalah ..... A. Imam Malik B. Muhammad Iqbal C. Abu A’la’al Maududi D. M. M. Syarif E. Dr. Abdus Salam
3. Pakistan merupakan salah satu negara yang mempunyai peran sangat penting. Penyebabnya antara lain karena berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual Muslim bertaraf internasional. Berikut ini yang tokoh intelektual dari Pakistan di bidang fisika adalah ..... A. Muhammad Iqbal B. Fazlur Rahman C. Abu A’la al Maududi D. Dr. Abdus Salam E. M.M.Syarif
4. Pendiri Pakistan Philosophical Cingress, juga editor History of Muslim Phylosophy, salah satu buku terbaik untuk sejarah fisafat saat ini adalah ..... A. Muhammad Iqbal B. Fazlur Rahman C. Abu A’la al Maududi D. Dr. Abdus salam E. M. M. Syarif
5. Masa Ekspansi kekhalifan Turki Utsmani sekitar abad ke 14 dan ke 15 ke wilayah Balkan dan eropa Tengah. Akibat ekspansi itu sampai sekarang terdapat kaum Muslim keturunan Turki di Yugoslavia, Rumania, Yunani, Bosnia, Herzegovina, dan Albania. Di antara negara tersebut yang mayoritas muslim adalah ..... A. Yugoslavia B. Rumania C. Albania D. Yunani E. Bosnia
6. Penduduk muslim yang bermukim di Spanyol dewasa ini dari keturunan umat Islam yang terusir pada peristiwa Reqonquista (1492M ), kaum imigran pencari kerja yang bertempat tinggal di Spanyol hanya sementara, dan kaum imigran yang menetap di Spanyol. Berikut ini yang bukan negara imigran di Spanyol adalah ..... A. Maroko B. Timur Tengah C. Arab Saudi D. Asia Selatan E. Asia tenggara
7. Kaum imigran Muslim memasuki benua Eropa setelah perang dunia ke 2, terutama ke negara negara industri. Berikut ini negara yang bukan termasuk negara yang dituju yaitu..... A. Jerman B. Belanda C. Inggris D. Perancis E. Turki
8. Islam masuk ke India pada abad ke 7, kemudian agama Islam dapat berkembang dengan pesatnya di sana. Bukti berkembangnya Islam di India adalah dengan berdirinya kerajaan kerajaan Islam serta peninggalannya. Berikut yang tidak termasuk kerajaan Islam di India adalah..... A. Kerajaan Sabaktakin B. Kerajaan Ghazi C. Kerajaan Mamalik D. Kerajaan Taglak E. Kerajaan Goa Talo
9. Hal terpenting bagi kita setelah mempelajari semua fakta sejarah peradaban umat Islam di masa lalu, menganalisis faktor pendukung kemajuan dan kemunduran, adalah mengambil ibrah (pelajaran) agar kita dapat mengulang kembali masa kejayaan tersebut dan mengantisipasi merupakan faktor kemunduran Islam adalah .... A. Akibat jauhnya umat Islam dengan Kitabullah dan As Sunah B. Taklid (ikut ikutan) tampa dasar C. Terjadi perpecahan dikalangan umat Islam D. Adanya pertempuran antara yang hak dan yang bathil E. Menghidupkan kembali ajaran yang sesuai dengan Al Qur an dan Sunnah
10. Panglima Islam yang diutus Khalifah Umar bin Khattab untuk membebaskan Mesir dari cengkeraman. Bizantium (Romawi tengah) adalah ..... A. Khalid bin Walid B. Amri bin Ash C. Hamzah D. Abbas E. Ibnu Umar
B. Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas! 1. Mehammadiyah semenjak berdiri pada tahun 1912 tetap menjaga khittah perjuangan organisasi, salah satunya tidak berpolitik atau berafiliasi terhadap salah satu politik tertentu. Berikan argumentasi dan penjelasan tentang organisasi Muhammadiyah tetap pada sikap pendirian sebagai organisasi dakwah! 2. Nadlatul Ulama telah bereran dalam kebangsaan, dan tidak dapat dilepaskan dari perjuangan kemerdekaan dan mencerdaskan bangsa. Coba tuliskan peran Nadlatul Ulama dalam mencerdaskan bangsa! 3. Peran Persis ( Persatuan Islam ) yang didirikan oleh KH Samanhudi di Bandung, telah banyak berperan dalam menginspirasi organisasi sosial lain, namun perkembangan sampai saat ini tidak sehebat dengan organisasi yang berdiri hampir bersamaan. Coba ungkapkan penyebab kurang berkembangnya organisasi Persis dewsa ini! 4. Peran organisasi Thawalib di Sumatera telah ikut berperan dalam mencerdaskan masyarakat Sumatera. Coba kemukakan peran organisasi Thawalib dalam membangun Nasionalisme keindonesiaan! 5. Nadlatul Wathan adalah organisasi yang berada di Nusa Tenggara Barat bereperan dalam memajukan peradaban islam di daerah. Coba ungkapkan peran Nadlatul wathan dalam membangun masyarakat seutuhnya dalam kontek ke Indonesiaan!
KUNCI JAWABAN:
Pilihan Ganda: 1. D 2. A 3. D 4. E 5. C 6. E 7. E 8. E 9. E 10. B
Essay 1. Muhammadiyah diera sekarang banyak memberikan peran besar kepada negara dalam kaitannya mengisi kemerdakaan Indonesia. Peran Muhammadiyah diera sekarang yaitu dengan hadirnya amal usaha Muhammadiyah diseantero negeri. Usaha untuk mencapai maksud dan tujuan maka melakukan kegiatan: 1) Mengembangkan wakaf 2) Mendirikan tempat ibadah 3) Melakukan Tabligh 4) Mendirikan sekolah sekolah 5) Mendirikan panti asuhan
2. Peran Nu dalam mencerdaskan bangsa. Dalam perjalanannya, NU memainkan peranan yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Pada masa masa awal setelah didirikan saja, NU sudah melakukan berbagai upaya unuk memajukan masyarakat Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memajukan biang pendidikan dengan mendirikan banyak madrasah dan pesantren Pada tahun 1938 NU mendirikan madrasah dan sekolah guna mendidik para penduduk asli, disamping itu juga melakukan kegiatan ekonomi hingga berkembang pesat, kemudian dibentuk badan syirkah
3. Penyebab kurang berkembangnya organisasi persis dewasa ini: Pendirian Persatuan Islam (Persis) mempunyai ciri yang berbeda dengan organisasi lain yang berdiri pada awal abad ke 20 M, ciri khusus yang dimiliki oleh Organisasi Persatuan Islam (Persis) adalah kegiatannya yang dititikberatkan pada pembentukan faham keagamaan 4. Peran organisasi Thawalib dalam membangun Nasionalisme keindonesiaan, adalah: 1) Sebagaipelopor yang mengubah sistem pengajian surau menjadi sekolah agama. 2) Berhasil memasukkan mata pelajaran umum ke dalam sekolah agama. 3) Murid murid dan lulusannya semua berjiea revolusioner, mempunyai kebebasan berpikir, bebas berjalan sendiri asal tidak menyimpang dari al qur an dan as sunnah. 4) Banyak menghasilkan murid yang lebih pandai daripada guru. 5) Dalam kelas dan ruangan ruangan diskusi, murid murid selalu menghidupkan suasana bantah membantah, muzakarah, munadzarah. 6) Mereka tidak terikat terhadap mazhab fiqh, mereka mempelajari mazhab yang empat, tetapi mengamalkan yang sesuai dengan al qur an dan hadits. 7) Membuka mata umat Islam Sumatera terhadap buku buku atau kitab kitab hasil karya ulama ulama Islam modern. 8) Menyegerakam kemajuan dan perubahan, dengan mendirikan berbagai organisasi, penerbitan buku, majalah dan surat kabar. 9) Menanamkan kesadaran berbangsa dan berpolitik dalam masyarakat 10) Berpikiran maju
5. Di antara inovasi atau rintisan ritisanbeliau yang lain adalah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran agama Islam di NTB dengan sistem madrasi, membuka lembaga pendidikan khusus untuk wanita, mengadakan ziarah umum Idul Fitri dan Idul Adha dengan mendatangi jamaah disamping didatangi, menyelenggarakan pengajian umum secara bebas, mengadaka grakan do’a dengan berhizib, mengadakan syafaat al kubro, menciptaka tariqat, yakni tariqat Hizib Nadlatul Wathan, membuka sekolah umum disamping sekolah agama (madrasah) menyusun nazam berbahasa Arab bercampur bahasa Indonesia, dan lain sebagainya
Nilai akhir yang diperoleh peserta didik merupakan akumulasi perolehan nilai pilihan ganda dan uraian.
3. Penilaian ketrampilan 1. Penilaian produk terkait beberapa tugas dapat dilaprkan dalam diskripsi jawaban atau dapat dalam laporan power point dan atau bentuk lain terkait dengan materi munafik, keras hati, dan keras kepala:
I. Kesesuaian isi laporan dengan tema 3.Isi laporan relevan dengan tema yang telah ditentukan 2.Isi laporan kurang relevan dengan tema yang telah ditentukan 1.Isi laporan tidak relevan dengan tema yang telah ditentukan
II. Artistik 3.Menarik 2.Cukup menarik 1.Kurang menarik
III. Kedalaman materi 3.Pembahasan sangat dalam 2.Pembahasan cukup dalam 1.Pembahasan kurang dalam
IV. Ketepatan waktu 3.Tepat 2.Cukup tepat 1.Tidak tepat
4. Kegiatan Tindak lanjut
1. Remidialpeserta didik yang belum menguasai materi atau belum mencapai KKTP, guru menjelaskan kembali materi, kemudian melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis, dapat pula memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remidial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Remidial dapat dilayani secara klasikal dan atau secara individual
2. PengayaanDalam pembelajaran terdapat peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu yang ditentukan, dapat diberi tugas atau diminta mengerjakan soal soal pengayaan yang berupa pertanyaan fenomental dan inovatif, atau aktivitas peserta didik yang relevan dengan topik. Dalam hal ini guru memberikan catatan dan nilai tambah bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.
KISI KISI PENGETAHUAN
Nama Sekolah : SMKN 3 Probolinggo Kelas/semester :XII/ganjil Tahun ajaran : 2023/2024 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Jenis ulangan : PG dan Essay
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar