Selasa, 30 Agustus 2022

MODUL PAI ELEMEN Al-Qur’an, hadis, tajwid, Ilmu Pengetahuan dan teknologi

 

 

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

       DINAS PENDIDIKAN

       SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3

          Jln. Pahlawan N0. 26A , Telp. 0335 – 421564  Fax 0335-427732
E-mail : smkn3probolinggo@yahoo.co.id.http://www.smkn3-pbl.sch.id

       PROBOLINGGO  67214

                                             

Nama Penyusun                :  ABDUL ROGHIB,S.Ag,M.Pd.I

Institusi                               :  SMK Negeri 3 Probolinggo

Tahun Penyusunan          :  2022

Jenjang Sekolah                :  SMK

Kelas                                    :  XI

Alokasi Waktu                   :  3 Jp (135 menit)

Fase                                      :  F

Elemen                                 :  Al-Qur’an

Tujuan Pembelajaran       : 11.1 Peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan

                                                         Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan

                                                         teknologi, toleransi, memelihara kehidupan

                                                         manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan

                                                         moderasi beragama

Kata Kunci                          : Al-Qur’an, hadis, tajwid, Ilmu Pengetahuan dan teknologi,

                                                 toleransi, memelihara kehidupan manusia

Pertanyaan inti                   :

Kompetensi Awal :

Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam membaca Al-Qur’an dan hadis. Serta memiliki pemahaman tentang ilmu tajwid.

 

Profil Pelajar Pancasila :

Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

 

Sarana dan Prasarana :

Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif, mushaf al-Qur’an, kitab tajwid, kitab tafsir al-Qur’an, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

 Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal Maksimum 35  siswa   

 

Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami konsep.

 

 

 

                                      Tatap muka

 

Materi ajar, alat dan bahan:

Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMK (Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :



1.      Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis

2.      Perkiraan biaya : Rp. 50.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)

 

Pengaturan siswa:

·      Individu 

·      Berpasangan 

 

Metode: 

·      Diskusi 

·      Demonstrasi

·      Talaqqi

·      Make a match

 

Asesmen :

1.      Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok

2.      Jenis asesmen: 

·         Performa (praktik)

·         Observasi

 

Persiapan pembelajaran : (5 menit)

 

1.      Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.

2.      Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman

3.      Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif


Urutan kegiatan pembelajaran:

Pendahuluan ( 15 menit )

1.      Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus  Menganalisis Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191  serta hadis tentang serta hadis tentang            berpikir kritis dan ilmu pengetahuan

2.      Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.

3.      Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 

4.      Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling membantu untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 

 

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)

  1. Guru menampilkan video seorang remaja yang gigih dalam belajar al-

             Qur’an.

  1. Para siswa membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191    dan

             hadis terkait secara bersama-sama dipimpin oleh guru.

3.      Guru meminta salah satu siswa untuk membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 

dan hadis terkait

4.      Secara bergiliran dengan metode talaqqi, siswa membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191   dan hadis langsung dihadapan guru.

5.      Guru memberikan koreksi atau penekanan terhadap bacaan siswa.

             Secara berpasangan dengan metode make a match siswa mengidentifikasi  

             hukum bacaan tajwid dalam Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 

6.      Siswa menerima kartu berisi lafaz al-Qur’an dan hukum tajwid dari guru.

7.      Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

             kartunya, yakni lafaz al-Qur’an dan hukum tajwid.

8.      Siswa yang berhasil mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin    

             oleh guru.

9.      Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat

            kartu yang berbeda dengan sebelumnya.

10.  Siswa menuliskan hasil identifikasi tajwid Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 

  dibuku masing-masing.

 

Penutup Pembelajaran ( 10 menit )

11.  Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai kegiatan.

12.  Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

 

Diferensiasi: 

·         Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan untuk membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191

 

·       sesuai dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah yang dinisbahkan kepada tujuh imam qiraat yang terkemuka) dan menguraikan hukum tajwid secara lebih rinci.

·      Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.

·      Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an kepada teman sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

 

Refleksi Guru

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas, misalnya: 

1.      Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?

2.      Kesulitan apa yang dialami? 

3.      Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

4.      Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan          berpikir kritis pada diri siswa?

5.      Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang  pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?

 

Asesmen:

1.      Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan pertanyaan:

Pertanyaan

Jawaban

ya

tidak

1.      Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan

lancar dan fasih ?

2.                  Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap hari?

3. Apakah kalian sudah hafal surat – surat pendek dalam al-Qur’an?

 

2.   Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)

Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.

a.             Asesmen saat talaqqi

Asesmen ini dilakukan ketika siswa membaca al-Qur’an secara langsung dihadapan guru.

Rubrik Penilaian membaca al-Qur’an:

Pedoman penilaian membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

Aspek yang dinilai

Indikator kemampuan

Nilai

Paraf Guru

1.      Kelancaran dalam membaca ayat Al-Qur’an dan hadits

2.      Tajwid

3.      Makhraj

·         Membaca dengan lancar

·         Tidak melakukan kesalahan tajwid dan makhraj

100

·         Membaca dengan lancar

·         Melakukan 1-5 kesalahan tajwid dan makhraj

90

·         Melakukan 6-10 kesalahan tajwid dan mahraj

80

·         Melakukan 11-15 kesalahan tajwid dan makhraj

70

·         Melakukan 16-20 kesalahan tajwid dan makhraj

60

·         Melakukan  lebih dari 20 kesalahan tajwid dan makhraj

50

 

b. Asesmen selama proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan

 Siswa juga dinilai berdasarkan hasil pengamatan saat proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191

secara berpasangan, dengan  lembar kerja :

 

·         Lembar kerja pengamatan kegiatan mengidentifikasi tajwid secara berpasangan  Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191

 

No

Nama Siswa

Aspek yang diamati

Skor

aktif

kerjasama

disiplin

1

2

3

4

1.

Andi

2.

Ari

Nilai = skor x 2,5

 

Refleksi untuk Siswa

 

Nama Siswa : ..................

Kelas              : ..................

Pertanyaan refleksi

Jawaban Refleksi

1.      Bagian manakah yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? 

2.      Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 

3.      Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 

4.      Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

Daftar Pustaka

1.      Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI

2.      Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim

3.      Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X I SMA, Jakarta: Kemdikbud RI

 

Lembar Kerja Siswa

 

Nama Siswa : ...........................

Kelas            : ...........................

Tahapan

Kegiatan Siswa/ Pertanyaan

Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi

Siswa mengamati tayangan tentang remaja yang gemar membaca, mahir, dan hafal al-Qur’an melalui youtube atau media lain.

Identifikasi Masalah

1.      Faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang mudah membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar?

2.      Apakah ada hubungannya antara dosa dengan kemampuan membaca al-Qur’an?

3.      Apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar?

Mengumpulk an informasi

Kumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait dengan cara membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar sesuai kaidah tajwid dan makharijul huruf

Mengolah informasi

Catat dan klasifikasikan informasi yang

diperoleh untuk kemudian dijadikan dasar     untuk menjawab persoalan

Verifikasi dan presentasi hasil

Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan temuan kalian sudah benar dan kemudian presentasikan

Generalisasi

Buatlah         kesimpulan   dari     hasil    kajian kelompok kalian.

 

Bahan Bacaan Siswa

 

 

Bahan Bacaan Guru

  • Kitab Tafsir al-Misbah
  • Kitab Hadis Shahih Bukhari Muslim
  • Materi Pengayaan:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa belajar membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 sesuai dengan qira’ah sab’ah dan mengidentifikasi tajwid secara lebih mendalam, kemudian menelaah terjemah dan kandungan ayat.

Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana. Siswa diminta mengulang-ulang bacaan Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 dan mengidentifikasi tajwid, yakni hukum nun sukun/tanwin dan hukum mim sukun.

Q.S. Ali ‘Imran/3: 190

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ

 

Menerjemahkan Ayat Ali ‘Imrān/3: 190).

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan

siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (Q.S.

Ali ‘Imrān/3: 190)

 

 (Q.S. Ali ‘Imrān/3: 191).

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Menerjemahkan Ayat Ali ‘Imrān/3: 191).

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam

keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit

dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan

semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

(Q.S. Ali ‘Imrān/3: 191).


 Asbabun Nuzul

Diriwayatkan dari Aisyah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Ya Aisyah,

saya malam ini ingin beribadah kepada Allah.” Dijawab oleh Aisyah, “Sungguh

saya senang berada di sampingmu, saya tidak keberatan. Maka bangunlah

Rasulullah, mengambil air wudhu, lalu shalat yang lama sekali. Beliau

menangis sampai membasahi pakaiannya, disebabkan sangat dalamnya

merenungkan isi kandungan Al-Qur’an yang dibaca. Hal itu dilakukan

berkali-kali, sampai menjelang adzan shubuh, dan saat Bilal hadir, masih

melihat kondisi Nabi yang menangis. Lalu Bilal bertanya, “Ya Rasulullah,

kenapa Anda masih menangis. Bukankah Allah Swt. sudah mengampuni

semua dosa engkau, baik terdahulu maupun yang akan datang,” lalu dijawab

oleh Nabi: “Tidak pantaskah saya ini menjadi hamba Allah yang bersyukur,

apalagi di malam ini Allah menurunkan ayat yang alangkah ruginya, jika

dibaca ayat ini, namun tidak dihayati makna dan isi kandungannya.” Ayat ayat tersebut adalah termasuk Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191.

 

f. Isi dan Kandungan Ayat

Memahami ayat Al-Qur’an, tidak cukup hanya berdasar terjemah saja, tetapi

harus berlandaskan kepada buku tafsir yang mu’tabar (otoritatif ).

Berikut ini, kandungan isi Q.S. Ali Imrān/3: 190-191:

1. Begitu banyak tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang dibentangkan di

langit dan bumi, termasuk pada diri manusia, semua itu harus dijadikan

sebagai sarana  berpikir bagi umat manusia, khususnya orang beriman,

agar dapat mengambil manfaat, faedah, dan hikmah dari keberadaan

alam semesta.

 

2. Penciptaan alam semesta, meliputi silih bergantinya siang dan malam,

pusaran angin, keteraturan lintasan benda-benda langit, dan bumi

dengan segala isinya, semua itu jangan hanya dijadikan sebagai peristiwa

biasa, tanpa hikmah dan tujuan, tetapi harus dipikirkan, diteliti, dan

dieksplorasi, sehingga keberadannya semakin terbuka dan dapat diambil

sisi positif dan negatifnya melalui akal pikiran serta akal budi yang

dimiliki oleh setiap orang;

3. Semua manfaat, faedah, dan hikmah dari beragam peristiwa yang tersebar

di alam semesta tersebut, hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang

memiliki akal pikiran yang sehat serta akal budi yang dikenal dengan

istilah ulil albab atau ulul albab;

4. Ulil Albab adalah orang yang memiliki akal pikiran yang lurus, nurani

yang bersih, serta menjadi hamba Allah Swt. yang mengisi setiap

waktunya untuk memikirkan segala penciptaan dan peristiwa di alam

raya ini, sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa semua ini membawa

manfaat, tidak ada yang sia-sia, akhirnya hidupnya semakin dekat

(taqarrub) kepada Allah Swt.;

5. Tanda lain Ulil Albab adalah mereka yang dalam kondisi apapun (duduk,

berdiri, dan berbaring) yang artinya juga saat mampu, kaya, atau terpuruk,

kondisi riang gembira, atau sedih, semua itu tidak menghalangi untuk

mengambil maslahat dari segala ciptaan Allah Swt. baik untuk diri sendiri,

lingkungan yang mengitarinya, maupun masyarakat secara luas;

6. Ulil Albab juga melakukan pemikiran kritis, utuh, obyektif, dan seimbang

terhadap segala problema yang muncul, sehingga buah pemikirannya

memberi banyak manfaat, jauh dari kebencian dan sengketa, apalagi

kecancuan dan kebimbangan, akhirnya memunculkan kedamaian,

kesejukan, serta solusi terbaik bagi semuanya;

7. Setiap orang beriman sangat dituntut, agar penggunaan akal pikiran dan

akal budinya, menghasilkan kesadaran diri bahwa semua penciptaan

itu bersumber dari Allah. Selanjutnya, mengajak diri dan orang lain,

agar semakin dekat (taqarrub) kepada Allah Swt. Melalui pendekatan

tersebut, keselamatan dan kesuksesan dunia akhirat dapat diraih,

akhirnya terhindar dari kesengsaraan, kegagalan dan kehinaan;

8. Seperti peran dari ulil albab, Ayat ini mengajak juga agar di setiap

komunitas dan masyarakat, bahkan dalam lingkup yang lebih luas, ada

kelompok orang yang berperan sebagai pemikir dan penengah dari

problema yang muncul, sehingga terhindar dari hoax, berita bohong,

dan informasi yang tidak benar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                            Probolinggo, 18 Juli   2022


                                                                            Guru mata pelajaran

 

                                                                             ABDUL ROGHIB, S.Ag,M.Pd.I

                                                                             NIP. 19700214 200701  1  025

 

  

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

       DINAS PENDIDIKAN

       SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3

          Jln. Pahlawan N0. 26A , Telp. 0335 – 421564  Fax 0335-427732
E-mail : smkn3probolinggo@yahoo.co.id.http://www.smkn3-pbl.sch.id

       PROBOLINGGO  67214

                                                                                           

 

                                                                                           

Nama Penyusun                :  ABDUL ROGHIB,S.Ag,M.Pd.I

Institusi                               :  SMK Negeri 3 Probolinggo

Tahun Penyusunan          :  2022

Jenjang Sekolah                :  SMK

Kelas                                    :  XI

Fase                                      :  F

Elemen                                 :  Al-Qur’an

Tujuan Pembelajaran       : 11.1 Peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan

                                                         Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan

                                                         teknologi, toleransi, memelihara kehidupan

                                                         manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan

                                                         moderasi beragama

Kata Kunci                          : Al-Qur’an, hadis, tajwid, Ilmu Pengetahuan dan teknologi,

                                                 toleransi, memelihara kehidupan manusia

Pertanyaan inti                   :

Kompetensi Awal :

Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam membaca Al-Qur’an dan hadis. Serta memiliki pemahaman tentang ilmu tajwid.

 

Profil Pelajar Pancasila :

Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

 

Sarana dan Prasarana :

Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif, mushaf al-Qur’an, kitab tajwid, kitab tafsir al-Qur’an, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

 Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal Maksimum 35 siswa   

 

Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit memahami konsep.

 

                                      Tatap muka

Materi ajar, alat dan bahan:

Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMK (Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :



1. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis

2. Perkiraan biaya : Rp. 50.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)

 

Pengaturan siswa:

·      Individu 

·      Berpasangan 

Metode: 

·      Diskusi 

·      Demonstrasi

·      Talaqqi

·      Make a match

 

Asesmen :

1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok

2. Jenis asesmen: 

·         Performa (praktik)

·         Observasi

 

Persiapan pembelajaran : (5 menit)



1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.

2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman

3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

 

 

 

 

Urutan kegiatan pembelajaran:

Pendahuluan ( 15 menit )

1.    Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus QS. al-Rahman/55:  33,

2.    Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.

3.    Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan mengidentifikasi tajwid yang ada dalam QS. al-Rahman/55:  33,

4.    Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling membantu untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam QS. al-Rahman/55:  33,

 

 

Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)

1. Guru menampilkan video seorang remaja yang gigih dalam belajar al-

2. Qur’an. Para siswa membaca QS. al-Rahman/55:  33, dan hadis terkait secara    

    bersama-sama dipimpin oleh guru.

3.   Guru meminta salah satu siswa untuk membaca QS. al-Rahman/55:  33, dan

     hadis terkait Secara

      4. bergiliran dengan metode talaqqi, siswa membaca QS. al-Rahman/55:  33,

 dan hadis langsung dihadapan guru.

5. Guru memberikan koreksi atau penekanan terhadap bacaan siswa.

          Secara berpasangan dengan metode make a match siswa mengidentifikasi  

          hukum bacaan tajwid dalam QS. al-Rahman/55:  33,

      6. Siswa menerima kartu berisi lafaz al-Qur’an dan hukum tajwid dari guru.

7. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

             kartunya, yakni lafaz al-Qur’an dan hukum tajwid.

8.Siswa yang berhasil mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin    

             oleh guru.

9. Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat

            kartu yang berbeda dengan sebelumnya.

·         Siswa menuliskan hasil identifikasi tajwid QS. al-Rahman/55:  33  dibuku masing-masing.

 

Penutup Pembelajaran ( 10 menit )

11. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai kegiatan.

12. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

 

Diferensiasi: 

·         Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan untuk membaca QS. al-Rahman/55:  33

·       sesuai dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah yang dinisbahkan kepada tujuh imam qiraat yang terkemuka) dan menguraikan hukum tajwid secara lebih rinci.

·      Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.

·      Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an kepada teman sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

 

Refleksi Guru

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas, misalnya: 

   1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?

   2. Kesulitan apa yang dialami? 

   3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

   4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan   

        kemampuan          berpikir kritis pada diri siswa?

   5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa

       tentang  pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan  

       menyayangi?

Asesmen:

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)

Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan pertanyaan:

Pertanyaan

Jawaban

ya

tidak

1. Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan

lancar dan fasih ?

      2. Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap hari?

1.      Apakah kalian sudah hafal surat – surat pendek dalam al-Qur’an?

 

      2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)

Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.

          a. Asesmen saat talaqqi

Asesmen ini dilakukan ketika siswa membaca al-Qur’an secara langsung dihadapan guru.

Rubrik Penilaian membaca al-Qur’an:

Pedoman penilaian membaca QS. al-Rahman/55:  33

Aspek yang dinilai

Indikator kemampuan

Nilai

Paraf Guru

1. Kelancaran dalam

      membaca ayat Al-Qur’an dan hadits

2. Tajwid

3.  Makhraj

·         Membaca dengan lancar

·         Tidak melakukan kesalahan tajwid dan makhraj

100

·         Membaca dengan lancar

·         Melakukan 1-5 kesalahan tajwid dan makhraj

90

·         Melakukan 6-10 kesalahan tajwid dan mahraj

80

·         Melakukan 11-15 kesalahan tajwid dan makhraj

70

·         Melakukan 16-20 kesalahan tajwid dan makhraj

60

·         Melakukan  lebih dari 20 kesalahan tajwid dan makhraj

50

 

c. Asesmen selama proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan

1.       Siswa juga dinilai berdasarkan hasil pengamatan saat proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan QS. al-Rahman/55:  33 secara berpasangan, dengan  lembar kerja :

 

2.      Lembar kerja pengamatan kegiatan mengidentifikasi tajwid secara berpasangan  QS. al-Rahman/55:  33

 

No

Nama Siswa

Aspek yang diamati

Skor

aktif

kerjasama

disiplin

1

2

3

4

1.

Andi

2.

Ari

Nilai = skor x 2,5

 

Refleksi untuk Siswa

Nama Siswa : ..................

Kelas              : ..................

Pertanyaan refleksi

Jawaban Refleksi

1. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? 

2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 

3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 

4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

Daftar Pustaka

1.    Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI

2.    Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim

3.    Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA, Jakarta: Kemdikbud RI

 

Lembar Kerja Siswa

 

Nama Siswa : ...........................

Kelas            : ...........................

Tahapan

Kegiatan Siswa/ Pertanyaan

Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi

Siswa mengamati tayangan tentang remaja yang gemar membaca, mahir, dan hafal al-Qur’an melalui youtube atau media lain.

Identifikasi Masalah

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang   

    mudah membaca al-Qur’an dengan fasih dan

     lancar?

2. Apakah ada hubungannya antara dosa dengan

     kemampuan membaca al-Qur’an?

3. Apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk

    membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar?

Mengumpulk an informasi

Kumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait dengan cara membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar sesuai kaidah tajwid dan makharijul huruf

Mengolah informasi

Catat dan klasifikasikan informasi yang

diperoleh untuk kemudian dijadikan dasar     untuk menjawab persoalan

Verifikasi dan presentasi hasil

Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan temuan kalian sudah benar dan kemudian presentasikan

Generalisasi

Buatlah         kesimpulan   dari     hasil    kajian kelompok kalian.

 

 Bahan Bacaan Siswa

a. http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/

b. https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/

 

Bahan Bacaan Guru

  • Kitab Tafsir al-Misbah
  • Kitab Hadis Shahih Bukhari Muslim
  • Materi Pengayaan:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa belajar membaca QS. al-Rahman/55:  33

sesuai dengan qira’ah sab’ah dan mengidentifikasi tajwid secara lebih mendalam, kemudian menelaah terjemah dan kandungan ayat.

Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana. Siswa diminta mengulang-ulang bacaan QS. al-Rahman/55:  33

dan mengidentifikasi tajwid, yakni hukum nun sukun/tanwin dan hukum mim sukun.

QS. al-Rahman/55:  33

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَانٍ

 Menerjemahkan Ayat

Artinya: Wahai golongan jin dan manusia! Jika kalian sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kalian tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah) (Q.S. arRahmān/55:

33).

e. Asbabun Nuzul

Tidak ada sebab khusus tentang turunnya ayat ini, tetapi secara umum,  seperti yang dipaparkan M. Quraish Shihab (Pakar Tafsir Indonesia) dalamkaryanya berjudul Tafsir Al Mishbah, Surat ini diturunkan, karena tanggapannegatif kaum musyrik Makkah saat mereka diperintah untuk sujud kepada Allah yang ar-Rahmān.

Hal ini sejalan dengan Q.S. al-Furqān/25: 60 yang artinya adalah: Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kepada ar-Rahman,“ mereka menjawab: “Siapakah ar-Rahman itu?” Jika riwayat ini diterima, maka semakin jelas dan tepat jika Surat ini dinamai dengan nama yang populer tersebut.      

 

Kandungan QS. al-Rahman/55:  33 

1. Allah Swt. mengancam kepada jin dan manusia, bahwa kelak di akhirat  mereka tidak bisa mengelak akan pertanggung jawaban dari semua nikmat yang sudah diberikan. Meskipun mereka berusaha lari ke segala penjuru langit dan bumi, Sementara langit dan bumi serta alam semesta ini dimiliki dan berada dalam kekuasaan Allah Swt. Jika tidak percaya, silakan menembus dan melintasi ke semua penjuru alam raya ini, pasti mereka tidak mampu melakukan.

             

2. Jika saat ini muncul kelompok  manusia yang mampu melintasi beberapa planet di angkasa dengan kekuatan dan ilmu yang didapat, itu hanya seberapa, tidak sebanding dengan luasnya alam semesta, dan harus diingat agar menjadi kesadaran bersama, bahwa kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) harus semakin menumbuhkan kesadaran keimanan kepada Allah Swt. Itu artinya, semakin luas dan dalamnya ilmu yang dimiliki, hidupnya harus semakin dekat kepada-Nya, bahwa semuanya merupakan nikmat yang pasti akan diminta pertanggung jawaban. 

3. Didahulukan penyebutan jin baru manusia, karena jin lebih memiliki kemampuan menembus luar angkasa, begitu juga perannya di bumi, meski lebih terbatas (Q.S. Jin/72: 9). Sebaliknya, saat Allah Swt. memberi tantangan untuk membuat semisal Al-Qur’an (Q.S al-Isrā’: 88),penyebutan manusia lebih didahulukan dibanding jin. Hal ini disebabkan kemampuan manusia lebih tinggi dibanding jin, apalagi yang paling ingkar menolak Al-Qur’an adalah jenis manusia.

4. Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai isyarat ilmiah bahwa kekuatan dan penguasaan ilmu menjadi hal yang mutlak dimiliki, jika ingin menjadi umat, golongan atau kelompok yang sukses merengkuh dunia, apalagi akhirat, dan Islam sangat menekankan tentang ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Seperi yang kita dapati sekarang ini, bahwa peradaban maju, pasti berbasis kepada ilmu, termasuk negara negara maju,disebabkan kemampuan dan kemajuan di bidang ipteknya.

 

5. Harus dipahami bahwa majunya sebuah negara (sebut saja Singapura, Korea, Jepang, termasuk beberapa negara Eropa dan Amerika) disebabkan besarnya investasi pada kualitas manusia (sering disebut SDM), termasuk keberhasilan menjelajahi ruang angkasa. Itu semua membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk kerjasama di pelbagai disiplin ilmu, bahkan antar negara, misalnya ilmu astronomi, teknik, matematika, seni, geologi dan lain-lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                           Probolinggo, 18 Juli   2022


                                                                          Guru mata pelajaran

 

                                                                          ABDUL ROGHIB, S.Ag,M.Pd.I

                                                                         NIP. 19700214 200701  1  025

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar