PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3
Jln. Pahlawan N0. 26A , Telp. 0335 –
421564 Fax 0335-427732
E-mail : smkn3probolinggo@yahoo.co.id.http://www.smkn3-pbl.sch.id
PROBOLINGGO 67214
Nama
Penyusun : ABDUL
ROGHIB,S.Ag,M.Pd.I
Institusi : SMK Negeri 3 Probolinggo
Tahun
Penyusunan : 2022
Jenjang
Sekolah : SMK
Kelas : XI
Alokasi
Waktu : 3
Jp (135 menit)
Fase : F
Elemen : Al-Qur’an
Tujuan Pembelajaran : 11.1 Peserta didik
dapat menganalisis Al-Qur’an dan
Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan
teknologi, toleransi, memelihara kehidupan
manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan
moderasi beragama
Kata Kunci : Al-Qur’an, hadis, tajwid,
Ilmu Pengetahuan dan teknologi,
toleransi, memelihara kehidupan
manusia
Pertanyaan inti :
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam
membaca Al-Qur’an dan hadis. Serta memiliki pemahaman tentang ilmu tajwid.
Profil Pelajar Pancasila :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif.
Sarana dan Prasarana :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan
diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif, mushaf
al-Qur’an, kitab tajwid, kitab tafsir al-Qur’an, komputer/laptop, printer, alat
pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan
dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Kategori siswa dalam
proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal Maksimum 35 siswa
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang
sulit memahami konsep.
Tatap
muka
Materi ajar, alat dan bahan:
Materi atau sumber
pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMK (Kemdikbud Tahun
2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
- Pusat
Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komplek Kemendikbud Jalan RS.
Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan
- https://buku.kemdikbud.go.id Cetakan
pertama, 2021 ISBN 978-602-244-546-3 (Jilid Leng
- http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
- https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/
1. Alat dan
bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
2. Perkiraan
biaya : Rp. 50.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)
Pengaturan
siswa:
· Individu
· Berpasangan
Metode:
· Diskusi
· Demonstrasi
·
Talaqqi
·
Make a match
Asesmen :
1. Asesmen
dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
2. Jenis asesmen:
·
Performa (praktik)
·
Observasi
Persiapan pembelajaran : (5 menit)
1. Guru
memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
2. Memastikan
bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan
bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif
Urutan kegiatan pembelajaran:
Pendahuluan
( 15 menit )
1.
Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Menganalisis Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 serta hadis tentang serta hadis tentang berpikir kritis dan ilmu pengetahuan
2.
Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan
kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.
3.
Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan
mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191
4.
Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling
membantu untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. Ali ‘Imran/3:
190-191
Kegiatan
Pembelajaran Inti ( 105 menit)
- Guru
menampilkan video seorang remaja yang gigih dalam belajar al-
Qur’an.
- Para
siswa membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191
dan
hadis terkait secara bersama-sama
dipimpin oleh guru.
3.
Guru meminta salah satu siswa untuk membaca Q.S. Ali ‘Imran/3:
190-191
dan hadis
terkait
4.
Secara bergiliran dengan metode talaqqi, siswa membaca Q.S.
Ali ‘Imran/3: 190-191 dan hadis langsung dihadapan guru.
5.
Guru memberikan koreksi atau penekanan terhadap bacaan siswa.
Secara
berpasangan dengan metode make a match siswa mengidentifikasi
hukum bacaan tajwid dalam Q.S. Ali
‘Imran/3: 190-191
6.
Siswa menerima kartu berisi lafaz al-Qur’an dan hukum
tajwid dari guru.
7.
Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya, yakni lafaz
al-Qur’an dan hukum tajwid.
8.
Siswa yang berhasil mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi
poin
oleh guru.
9.
Setelah satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar setiap siswa
mendapat
kartu yang berbeda dengan
sebelumnya.
10. Siswa
menuliskan hasil identifikasi tajwid Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191
dibuku masing-masing.
Penutup
Pembelajaran ( 10 menit )
11. Guru
meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai
bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa
selesai kegiatan.
12. Guru
menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
Diferensiasi:
·
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini
lebih jauh, disarankan untuk membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191
· sesuai dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah
yang dinisbahkan kepada tujuh imam qiraat yang terkemuka) dan menguraikan hukum
tajwid secara lebih rinci.
· Guru
dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull
learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
· Untuk
siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar membaca
al-Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan
siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an kepada teman
sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Refleksi Guru
Pertanyaan kunci yang
membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas, misalnya:
1.
Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2.
Kesulitan apa yang dialami?
3.
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4.
Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis pada diri siswa?
5.
Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa
tentang pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan
menyayangi?
Asesmen:
1. Asesmen
Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki
pembelajaran, dengan pertanyaan:
Pertanyaan |
Jawaban |
|
ya |
tidak |
|
1.
Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan lancar
dan fasih ? |
||
2.
Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap
hari? |
||
3. Apakah
kalian sudah hafal surat – surat pendek dalam al-Qur’an? |
2.
Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran
berlangsung, khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan
refleksi tertulis.
a.
Asesmen saat talaqqi
Asesmen ini dilakukan ketika siswa membaca al-Qur’an secara
langsung dihadapan guru.
Rubrik Penilaian membaca al-Qur’an:
Pedoman penilaian membaca
Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 |
|||
Aspek yang dinilai |
Indikator kemampuan |
Nilai |
Paraf Guru |
1.
Kelancaran dalam membaca ayat Al-Qur’an dan
hadits 2.
Tajwid 3.
Makhraj |
·
Membaca dengan lancar ·
Tidak melakukan kesalahan tajwid dan makhraj |
100 |
|
·
Membaca dengan lancar ·
Melakukan 1-5 kesalahan tajwid dan makhraj |
90 |
||
·
Melakukan 6-10 kesalahan tajwid dan mahraj |
80 |
||
·
Melakukan 11-15 kesalahan tajwid dan makhraj |
70 |
||
·
Melakukan 16-20 kesalahan tajwid dan makhraj |
60 |
||
·
Melakukan lebih dari 20 kesalahan tajwid
dan makhraj |
50 |
b. Asesmen
selama proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan
Siswa juga dinilai berdasarkan hasil
pengamatan saat proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan Q.S. Ali
‘Imran/3: 190-191
secara
berpasangan, dengan lembar kerja :
·
Lembar kerja pengamatan kegiatan mengidentifikasi tajwid secara
berpasangan Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191
No |
Nama
Siswa |
Aspek
yang diamati |
Skor |
|||||
aktif |
kerjasama |
disiplin |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1. |
Andi |
|||||||
2. |
Ari |
|||||||
Nilai = skor x 2,5 |
Refleksi untuk Siswa
Nama
Siswa : .................. |
|
Kelas
: .................. |
|
Pertanyaan refleksi |
Jawaban Refleksi |
1.
Bagian manakah yang menurutmu paling sulit
dari pelajaran ini? |
|
2.
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki
hasil belajarmu? |
|
3.
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk
memahami pelajaran ini? |
|
4.
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1
sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu
lakukan? |
Daftar Pustaka
1.
Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI
2.
Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
3.
Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi
Pekerti Kelas X I SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
Lembar Kerja Siswa
Nama
Siswa : ........................... Kelas
:
........................... |
||
Tahapan |
Kegiatan
Siswa/ Pertanyaan |
Catatan
Hasil Kegiatan |
Stimulasi |
Siswa mengamati tayangan tentang remaja yang
gemar membaca, mahir, dan hafal al-Qur’an melalui youtube atau media lain. |
|
Identifikasi
Masalah |
1.
Faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang
mudah membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar? 2.
Apakah ada hubungannya antara dosa dengan
kemampuan membaca al-Qur’an? 3.
Apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk
membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar? |
|
Mengumpulk
an informasi |
Kumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait
dengan cara membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar sesuai kaidah tajwid
dan makharijul huruf |
|
Mengolah
informasi |
Catat
dan klasifikasikan informasi yang diperoleh
untuk kemudian dijadikan dasar untuk menjawab persoalan |
|
Verifikasi
dan presentasi hasil |
Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan
temuan kalian sudah benar dan kemudian presentasikan |
|
Generalisasi |
Buatlah kesimpulan dari hasil kajian kelompok kalian. |
Bahan
Bacaan Siswa
- Pusat
Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Komplek Kemendikbud Jalan RS.
Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan https://buku.kemdikbud.go.id Cetakan
pertama, 2021 ISBN 978-602-244-546-3 (Jilid Leng
- http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
- https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/
Bahan Bacaan Guru
- Kitab
Tafsir al-Misbah
- Kitab
Hadis Shahih Bukhari Muslim
- Materi Pengayaan:
Siswa yang memperoleh
capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan terkait dengan
kajian topik. Siswa belajar membaca Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 sesuai dengan
qira’ah sab’ah dan mengidentifikasi tajwid secara lebih mendalam, kemudian menelaah
terjemah dan kandungan ayat.
Sedangkan siswa yang
menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa bimbingan
personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana.
Siswa diminta mengulang-ulang bacaan Q.S. Ali ‘Imran/3: 190-191 dan
mengidentifikasi tajwid, yakni hukum nun sukun/tanwin dan hukum mim sukun.
Q.S. Ali ‘Imran/3: 190
إِنَّ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ
لأولِي الألْبَابِ
Menerjemahkan Ayat Ali ‘Imrān/3: 190).
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian
malam dan
siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
berakal (Q.S.
Ali ‘Imrān/3: 190)
(Q.S. Ali ‘Imrān/3: 191).
الَّذِينَ
يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا
سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Menerjemahkan Ayat Ali ‘Imrān/3: 191).
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk
atau dalam
keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini
sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
(Q.S. Ali
‘Imrān/3: 191).
Diriwayatkan
dari Aisyah Ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Ya Aisyah,
saya
malam ini ingin beribadah kepada Allah.” Dijawab oleh Aisyah, “Sungguh
saya
senang berada di sampingmu, saya tidak keberatan. Maka bangunlah
Rasulullah,
mengambil air wudhu, lalu shalat yang lama sekali. Beliau
menangis
sampai membasahi pakaiannya, disebabkan sangat dalamnya
merenungkan
isi kandungan Al-Qur’an yang dibaca. Hal itu dilakukan
berkali-kali,
sampai menjelang adzan shubuh, dan saat Bilal hadir, masih
melihat
kondisi Nabi yang menangis. Lalu Bilal bertanya, “Ya Rasulullah,
kenapa
Anda masih menangis. Bukankah Allah Swt. sudah mengampuni
semua
dosa engkau, baik terdahulu maupun yang akan datang,” lalu dijawab
oleh
Nabi: “Tidak pantaskah saya ini menjadi hamba Allah yang bersyukur,
apalagi
di malam ini Allah menurunkan ayat yang alangkah ruginya, jika
dibaca
ayat ini, namun tidak dihayati makna dan isi kandungannya.” Ayat ayat tersebut
adalah termasuk Q.S. Ali ‘Imrān/3: 190-191.
f. Isi
dan Kandungan Ayat
Memahami
ayat Al-Qur’an, tidak cukup hanya berdasar terjemah saja, tetapi
harus
berlandaskan kepada buku tafsir yang mu’tabar (otoritatif ).
Berikut
ini, kandungan isi Q.S. Ali Imrān/3: 190-191:
1. Begitu
banyak tanda-tanda kebesaran Allah Swt. yang dibentangkan di
langit
dan bumi, termasuk pada diri manusia, semua itu harus dijadikan
sebagai
sarana berpikir bagi umat manusia,
khususnya orang beriman,
agar
dapat mengambil manfaat, faedah, dan hikmah dari keberadaan
alam
semesta.
2.
Penciptaan alam semesta, meliputi silih bergantinya siang dan malam,
pusaran
angin, keteraturan lintasan benda-benda langit, dan bumi
dengan
segala isinya, semua itu jangan hanya dijadikan sebagai peristiwa
biasa,
tanpa hikmah dan tujuan, tetapi harus dipikirkan, diteliti, dan
dieksplorasi,
sehingga keberadannya semakin terbuka dan dapat diambil
sisi
positif dan negatifnya melalui akal pikiran serta akal budi yang
dimiliki
oleh setiap orang;
3. Semua
manfaat, faedah, dan hikmah dari beragam peristiwa yang tersebar
di alam
semesta tersebut, hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang
memiliki
akal pikiran yang sehat serta akal budi yang dikenal dengan
istilah
ulil albab atau ulul albab;
4. Ulil
Albab adalah orang yang memiliki akal pikiran yang lurus, nurani
yang
bersih, serta menjadi hamba Allah Swt. yang mengisi setiap
waktunya
untuk memikirkan segala penciptaan dan peristiwa di alam
raya ini,
sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa semua ini membawa
manfaat,
tidak ada yang sia-sia, akhirnya hidupnya semakin dekat
(taqarrub)
kepada Allah Swt.;
5. Tanda
lain Ulil Albab adalah mereka yang dalam kondisi apapun (duduk,
berdiri,
dan berbaring) yang artinya juga saat mampu, kaya, atau terpuruk,
kondisi
riang gembira, atau sedih, semua itu tidak menghalangi untuk
mengambil
maslahat dari segala ciptaan Allah Swt. baik untuk diri sendiri,
lingkungan
yang mengitarinya, maupun masyarakat secara luas;
6. Ulil
Albab juga melakukan pemikiran kritis, utuh, obyektif, dan seimbang
terhadap
segala problema yang muncul, sehingga buah pemikirannya
memberi
banyak manfaat, jauh dari kebencian dan sengketa, apalagi
kecancuan
dan kebimbangan, akhirnya memunculkan kedamaian,
kesejukan,
serta solusi terbaik bagi semuanya;
7. Setiap
orang beriman sangat dituntut, agar penggunaan akal pikiran dan
akal
budinya, menghasilkan kesadaran diri bahwa semua penciptaan
itu
bersumber dari Allah. Selanjutnya, mengajak diri dan orang lain,
agar
semakin dekat (taqarrub) kepada Allah Swt. Melalui pendekatan
tersebut,
keselamatan dan kesuksesan dunia akhirat dapat diraih,
akhirnya
terhindar dari kesengsaraan, kegagalan dan kehinaan;
8.
Seperti peran dari ulil albab, Ayat ini mengajak juga agar di setiap
komunitas
dan masyarakat, bahkan dalam lingkup yang lebih luas, ada
kelompok
orang yang berperan sebagai pemikir dan penengah dari
problema
yang muncul, sehingga terhindar dari hoax, berita bohong,
dan
informasi yang tidak benar.
Probolinggo, 18 Juli 2022
Guru mata pelajaran
ABDUL ROGHIB, S.Ag,M.Pd.I
NIP. 19700214 200701 1 025
PEMERINTAH
PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3
Jln. Pahlawan N0. 26A , Telp. 0335 –
421564 Fax 0335-427732
E-mail : smkn3probolinggo@yahoo.co.id.http://www.smkn3-pbl.sch.id
PROBOLINGGO 67214
Nama
Penyusun : ABDUL
ROGHIB,S.Ag,M.Pd.I
Institusi : SMK Negeri 3 Probolinggo
Tahun
Penyusunan : 2022
Jenjang
Sekolah : SMK
Kelas : XI
Fase : F
Elemen : Al-Qur’an
Tujuan Pembelajaran : 11.1 Peserta didik
dapat menganalisis Al-Qur’an dan
Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan
teknologi, toleransi, memelihara kehidupan
manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan
moderasi beragama
Kata Kunci : Al-Qur’an, hadis, tajwid,
Ilmu Pengetahuan dan teknologi,
toleransi, memelihara kehidupan
manusia
Pertanyaan inti :
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam
membaca Al-Qur’an dan hadis. Serta memiliki pemahaman tentang ilmu tajwid.
Profil Pelajar Pancasila :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif.
Sarana dan Prasarana :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif, mushaf al-Qur’an, kitab tajwid, kitab tafsir al-Qur’an, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Kategori siswa dalam
proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal Maksimum 35 siswa
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep.
Tatap
muka
Materi ajar, alat dan bahan:
Materi atau sumber
pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMK (Kemdikbud Tahun
2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
- http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
- https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/
1. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat
tulis
2. Perkiraan biaya : Rp. 50.000 (bisa berubah sesuai kondisi
masing-masing daerah)
Pengaturan
siswa:
· Individu
· Berpasangan
Metode:
· Diskusi
· Demonstrasi
·
Talaqqi
·
Make a match
Asesmen :
1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
2. Jenis asesmen:
·
Performa (praktik)
·
Observasi
Persiapan pembelajaran : (5 menit)
1. Guru memeriksa dan
memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang
kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang
dan multimedia pembelajaran interaktif
Urutan kegiatan pembelajaran:
Pendahuluan
( 15 menit )
1.
Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus QS.
al-Rahman/55: 33,
2.
Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan
kondisi masing- masing dan menyampaikan apersepsi.
3.
Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan
mengidentifikasi tajwid yang ada dalam QS. al-Rahman/55: 33,
4.
Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling
membantu untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam QS. al-Rahman/55: 33,
Kegiatan
Pembelajaran Inti ( 105 menit)
1. Guru
menampilkan video seorang remaja yang gigih dalam belajar al-
2. Qur’an.
Para siswa membaca QS. al-Rahman/55: 33, dan
hadis terkait secara
bersama-sama dipimpin oleh guru.
3. Guru meminta salah satu siswa untuk membaca QS.
al-Rahman/55: 33, dan
hadis terkait Secara
4. bergiliran dengan metode talaqqi,
siswa membaca QS. al-Rahman/55: 33,
dan hadis langsung dihadapan guru.
5. Guru
memberikan koreksi atau penekanan terhadap bacaan siswa.
Secara berpasangan dengan metode make
a match siswa mengidentifikasi
hukum bacaan tajwid dalam QS.
al-Rahman/55: 33,
6. Siswa menerima kartu berisi lafaz
al-Qur’an dan hukum tajwid dari guru.
7. Siswa
mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya, yakni lafaz
al-Qur’an dan hukum tajwid.
8.Siswa
yang berhasil mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin
oleh guru.
9. Setelah
satu babak selesai, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat
kartu yang berbeda dengan
sebelumnya.
·
Siswa menuliskan hasil identifikasi tajwid QS. al-Rahman/55: 33 dibuku masing-masing.
Penutup
Pembelajaran ( 10 menit )
11. Guru
meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai
bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa
selesai kegiatan.
12. Guru
menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
Diferensiasi:
·
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini
lebih jauh, disarankan untuk membaca QS. al-Rahman/55: 33
· sesuai dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah
yang dinisbahkan kepada tujuh imam qiraat yang terkemuka) dan menguraikan hukum
tajwid secara lebih rinci.
· Guru
dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull
learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
· Untuk
siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar membaca
al-Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan
siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an kepada teman
sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Refleksi Guru
Pertanyaan kunci yang
membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat
menumbuhkan
kemampuan
berpikir kritis pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa
membangun kesadaran siswa
tentang pentingnya akhlak terhadap
sesama untuk saling menghargai dan
menyayangi?
Asesmen:
1. Asesmen Diagnostik
(Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki
pembelajaran, dengan pertanyaan:
Pertanyaan |
Jawaban |
|
ya |
tidak |
|
1. Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan lancar
dan fasih ? |
||
2.
Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap hari? |
||
1.
Apakah kalian sudah hafal surat – surat pendek
dalam al-Qur’an? |
2. Asesmen Formatif ( Selama Proses
Pembelajaran)
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran
berlangsung, khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan
refleksi tertulis.
a. Asesmen saat talaqqi
Asesmen ini dilakukan ketika siswa membaca al-Qur’an secara
langsung dihadapan guru.
Rubrik Penilaian membaca al-Qur’an:
Pedoman penilaian membaca
QS. al-Rahman/55: 33 |
|||
Aspek yang dinilai |
Indikator kemampuan |
Nilai |
Paraf Guru |
1. Kelancaran dalam membaca ayat
Al-Qur’an dan hadits 2. Tajwid 3. Makhraj |
·
Membaca dengan lancar ·
Tidak melakukan kesalahan tajwid dan makhraj |
100 |
|
·
Membaca dengan lancar ·
Melakukan 1-5 kesalahan tajwid dan makhraj |
90 |
||
·
Melakukan 6-10 kesalahan tajwid dan mahraj |
80 |
||
·
Melakukan 11-15 kesalahan tajwid dan makhraj |
70 |
||
·
Melakukan 16-20 kesalahan tajwid dan makhraj |
60 |
||
·
Melakukan lebih dari 20 kesalahan tajwid
dan makhraj |
50 |
c. Asesmen
selama proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan
1.
Siswa juga dinilai
berdasarkan hasil pengamatan saat proses mengidentifikasi tajwid secara
berpasangan QS. al-Rahman/55: 33 secara
berpasangan, dengan lembar kerja :
2.
Lembar kerja pengamatan kegiatan mengidentifikasi tajwid secara
berpasangan QS. al-Rahman/55: 33
No |
Nama
Siswa |
Aspek
yang diamati |
Skor |
|||||
aktif |
kerjasama |
disiplin |
1 |
2 |
3 |
4 |
||
1. |
Andi |
|||||||
2. |
Ari |
|||||||
Nilai = skor x 2,5 |
Refleksi untuk Siswa
Nama Siswa
: .................. |
|
Kelas
: .................. |
|
Pertanyaan refleksi |
Jawaban Refleksi |
1. Bagian
manakah yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini? |
|
2. Apa
yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? |
|
3. Kepada
siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? |
|
4. Jika
kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan? |
Daftar Pustaka
1. Al-Quran
dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI
2. Kitab
Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
3. Ahmad
Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
Lembar Kerja Siswa
Nama
Siswa : ........................... Kelas
:
........................... |
||
Tahapan |
Kegiatan
Siswa/ Pertanyaan |
Catatan
Hasil Kegiatan |
Stimulasi |
Siswa mengamati tayangan tentang remaja yang
gemar membaca, mahir, dan hafal al-Qur’an melalui youtube atau media lain. |
|
Identifikasi
Masalah |
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang mudah membaca
al-Qur’an dengan fasih dan lancar? 2. Apakah ada hubungannya antara dosa dengan kemampuan membaca
al-Qur’an? 3. Apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk membaca
al-Qur’an dengan fasih dan lancar? |
|
Mengumpulk
an informasi |
Kumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait
dengan cara membaca al-Qur’an dengan fasih dan lancar sesuai kaidah tajwid
dan makharijul huruf |
|
Mengolah
informasi |
Catat
dan klasifikasikan informasi yang diperoleh
untuk kemudian dijadikan dasar untuk menjawab persoalan |
|
Verifikasi
dan presentasi hasil |
Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan
temuan kalian sudah benar dan kemudian presentasikan |
|
Generalisasi |
Buatlah kesimpulan dari hasil kajian kelompok kalian. |
Bahan Bacaan Siswa
a. http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
b. https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/
Bahan Bacaan Guru
- Kitab
Tafsir al-Misbah
- Kitab
Hadis Shahih Bukhari Muslim
- Materi Pengayaan:
Siswa yang memperoleh
capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan terkait dengan
kajian topik. Siswa belajar membaca QS. al-Rahman/55: 33
sesuai dengan qira’ah
sab’ah dan mengidentifikasi tajwid secara lebih mendalam, kemudian menelaah
terjemah dan kandungan ayat.
Sedangkan siswa yang
menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa bimbingan
personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana.
Siswa diminta mengulang-ulang bacaan QS. al-Rahman/55: 33
dan mengidentifikasi
tajwid, yakni hukum nun sukun/tanwin dan hukum mim sukun.
QS. al-Rahman/55: 33
يَا
مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ
السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَانٍ
Menerjemahkan Ayat
Artinya: Wahai golongan jin dan manusia! Jika kalian sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kalian tidak akan
mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah) (Q.S. arRahmān/55:
33).
e. Asbabun Nuzul
Tidak ada sebab khusus tentang turunnya ayat ini, tetapi secara
umum, seperti yang dipaparkan M. Quraish
Shihab (Pakar Tafsir Indonesia) dalamkaryanya berjudul Tafsir Al Mishbah, Surat
ini diturunkan, karena tanggapannegatif kaum musyrik Makkah saat mereka
diperintah untuk sujud kepada Allah yang ar-Rahmān.
Hal ini sejalan dengan Q.S. al-Furqān/25: 60 yang artinya adalah:
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kepada ar-Rahman,“ mereka menjawab:
“Siapakah ar-Rahman itu?” Jika riwayat ini diterima, maka semakin jelas dan
tepat jika Surat ini dinamai dengan nama yang populer tersebut.
Kandungan QS. al-Rahman/55: 33
1. Allah
Swt. mengancam kepada jin dan manusia, bahwa kelak di akhirat mereka tidak bisa mengelak akan pertanggung
jawaban dari semua nikmat yang sudah diberikan. Meskipun mereka berusaha lari
ke segala penjuru langit dan bumi, Sementara langit dan bumi serta alam semesta
ini dimiliki dan berada dalam kekuasaan Allah Swt. Jika tidak percaya, silakan
menembus dan melintasi ke semua penjuru alam raya ini, pasti mereka tidak mampu
melakukan.
2. Jika
saat ini muncul kelompok manusia yang
mampu melintasi beberapa planet di angkasa dengan kekuatan dan ilmu yang
didapat, itu hanya seberapa, tidak sebanding dengan luasnya alam semesta, dan
harus diingat agar menjadi kesadaran bersama, bahwa kecanggihan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) harus semakin menumbuhkan kesadaran keimanan
kepada Allah Swt. Itu artinya, semakin luas dan dalamnya ilmu yang dimiliki, hidupnya
harus semakin dekat kepada-Nya, bahwa semuanya merupakan nikmat yang pasti akan
diminta pertanggung jawaban.
3. Didahulukan penyebutan jin baru manusia, karena jin lebih
memiliki kemampuan menembus luar angkasa, begitu juga perannya di bumi, meski
lebih terbatas (Q.S. Jin/72: 9). Sebaliknya, saat Allah Swt. memberi tantangan
untuk membuat semisal Al-Qur’an (Q.S al-Isrā’: 88),penyebutan manusia lebih
didahulukan dibanding jin. Hal ini disebabkan kemampuan manusia lebih tinggi
dibanding jin, apalagi yang paling ingkar menolak Al-Qur’an adalah jenis
manusia.
4. Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai isyarat ilmiah bahwa
kekuatan dan penguasaan ilmu menjadi hal yang mutlak dimiliki, jika ingin
menjadi umat, golongan atau kelompok yang sukses merengkuh dunia, apalagi
akhirat, dan Islam sangat menekankan tentang ilmu, baik ilmu dunia maupun ilmu
akhirat. Seperi yang kita dapati sekarang ini, bahwa peradaban maju, pasti
berbasis kepada ilmu, termasuk negara negara maju,disebabkan kemampuan dan kemajuan
di bidang ipteknya.
5. Harus dipahami
bahwa majunya sebuah negara (sebut saja Singapura, Korea, Jepang, termasuk
beberapa negara Eropa dan Amerika) disebabkan besarnya investasi pada kualitas
manusia (sering disebut SDM), termasuk keberhasilan menjelajahi ruang angkasa.
Itu semua membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk kerjasama di pelbagai disiplin
ilmu, bahkan antar negara, misalnya ilmu astronomi, teknik, matematika, seni,
geologi dan lain-lain.
Probolinggo, 18 Juli 2022
Guru mata pelajaran
ABDUL ROGHIB, S.Ag,M.Pd.I
NIP. 19700214 200701 1 025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar